Kupi Beungoh

Tariff Trump: ‘Cupo’ Katijah,  Lowrence Wong, dan Koji Sato – Bagian I

Trump lah biang keroknya, yang telah mengobarkan perang tarif alias perang dagang.

SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Prof. Dr. Ahmad Humam Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Akibat langkah Trump dengan seketika mereka sengsara, atau diambang sengsara. Akibat hanya satu kata kunci “ tariff.”

Tidak hanya “cupo Katijah”, negara Singapura yang telah menjadi kawan akrab dan sangat lama bagi AS, juga tak luput dari tarif yang dikenakan oleh Trump.

Perdana Menteri Lawrence Wong dalam pidatonya di Parlemen  mengecam kebijakan Trump, dengan mengungkit berbagai jasa Singapore kepada AS. 

Tidak hanya Singapore, negara-negara Uni Eropah yang seolah analog dengan kata “barat” dan NATO telah identik dengan “saudara kandung” AS, juga tak luput dari kebijakan tarif AS. 

Para petinggi Inggris, Perancis, Jerman, dan cukup banyak yang lain, seakan menyimpulkan bahwa ambisi Trump dengan tarif telah mengirim pesan “nafsi-nafsi” tentang keberadaan kedua entitas hebat itu.

Baca juga: Sinyal Damai dari Trump, Tarif China Bisa Turun, Tapi TikTok Masih Terancam!

Tak Bermusuhan Tetapi Bermusuhan

Banyak pengamat dan petinggi meramalkan bahwa semenjak tanggal 2 April, ketika Trump mengumumkan kebijakan tarifnya, persekutuan mereka telah lemah. 

Langkah itu telah membuat hubungan dan kerjasama antara AS dan Uni Eropa tak akan pernah sama lagi seperti yang terjadi sebelum itu.

Dalam konteks ekonomi, kini Amerika menjadi “lawan” untuk semua negara. 

Bayangkan saja Kanada dan Meksiko-tetangga AS, yang telah lama menjadi mitra dagang dan bahkan pertahanan dan keamanan-Kanada, NATO- kini telah menjadi musuh.

Tarif Trump tak mengenal tetangga atau sahabat. 

Tak cukup dengan kebijakan dalam kalimat normatif, Trump juga menggunakan kalimat-kalimat menghina dan bahkan setengah mengancam. 

Kini yang tertanggal hanya persahabatan masyarakat AS dengan masyarakat Kanada dan Meksiko. Persahabatan antar negara? Tak bermusuhan tetapi bermusuhan. (Bersambung)

*) PENULIS adalah Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca Artikel KUPI BEUNGOH Lainnya di SINI

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved