Konflik Rusia vs Ukraina
Serangan Rudal dan Drone Mematikan Rusia Bombardir Kyiv Ukraina, 8 Orang Tewas dan 80 Terluka
Setelah serangan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan akan mempersingkat kunjungan diplomatiknya ke Afrika Selatan.
Zelensky telah mengesampingkan pengakuan kendali Rusia atas Krimea, semenanjung selatan Ukraina yang dianeksasi secara ilegal oleh Rusia pada tahun 2014.
Presiden Rusia Vladimir Putin melanjutkan dengan melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022, dan Moskow saat ini menguasai hampir 20 persen wilayah Ukraina.
Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa Krimea "telah hilang bertahun-tahun lalu", tetapi Zelensky merujuk pada "deklarasi Krimea" tahun 2018 oleh menteri luar negeri Trump saat itu, Mike Pompeo, yang mengatakan AS "menolak upaya aneksasi Rusia".
Seorang wanita yang apartemennya rusak parah dalam serangan terbaru di Kyiv mengatakan kepada BBC bahwa dia melarikan diri dua kali dari kampung halamannya di timur Ukraina, wilayah yang sekarang diduduki oleh Rusia.
Ketika ditanya apakah Zelensky harus menyerahkan wilayah-wilayah tersebut untuk mencapai kesepakatan damai, ia berkata tidak, karena hal itu akan "bertentangan dengan konstitusi kami".
Serangan hari Kamis adalah salah satu yang paling mematikan di Kyiv sejak 8 Juli tahun lalu, ketika 34 orang dipastikan tewas dan 121 terluka setelah serangan Rusia menghantam infrastruktur sipil termasuk rumah sakit anak-anak Okhmatdyt.
Di Kharkiv, sekitar 40 km (25 mil) dari perbatasan Rusia, dua orang terluka, kata Wali Kota Ihor Terekhov.
Ia mengatakan "rumah-rumah pribadi" rusak akibat serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia semalam.
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan serangan semalam menunjukkan bahwa Rusia dan bukan Ukraina adalah "penghalang perdamaian", dan bahwa Putin tidak menghormati upaya perdamaian "dan hanya ingin melanjutkan perang".
Utusan Trump, Steve Witkoff, dijadwalkan mengunjungi Moskow minggu ini, setelah presiden AS mengatakan kesepakatan damai "sangat dekat".
Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan rencana Washington mencakup seruan agar garis depan konflik dibekukan "pada tingkat tertentu yang mendekati keadaannya saat ini".
Kyiv telah memperingatkan bahwa mereka tidak dapat menerima "konflik yang membeku". Wakil Perdana Menteri Yulia Svyrydenko mengatakan gencatan senjata penuh merupakan "langkah awal yang diperlukan".
Angkatan udara Ukraina memperingatkan bahwa hampir semua wilayah negara itu berada di bawah ancaman serangan udara.
Militer Rusia belum mengomentari serangan yang dilaporkan tersebut.
Dalam sebuah posting di media sosial, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 87 pesawat tak berawak Ukraina telah dihancurkan atau dicegat semalam di beberapa wilayah Rusia.
Baca juga: Sudah Fitting Baju Pengantin, Alyssa Daguise Beberkan Persiapan Pernikahan dengan Al Ghazali
Baca juga: Dua Bulan Jabat Wali Kota Subulussalam, HRB Sudah Kunjungi 29 Kementerian untuk Lobi Program
Baca juga: India dan Pakistan Terancam Perang Buntut Tragedi Berdarah di Kashmir Tewaskan 26 Wisatawan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.comĀ
Serangan Udara Besar-besaran Rusia ke Ukraina, Kerahkan Hampir 600 Drone dan Hantam Pabrik AS |
![]() |
---|
Zelensky Melunak di Depan Donald Trump: Bukan Gencatan Sementara, Tapi Perdamaian Abadi |
![]() |
---|
Zelensky Melunak, Lima Poin Penting Pertemuan Presiden Ukraina, AS dan Pemimpin Eropa |
![]() |
---|
Donald Trump Terbang ke Alaska Bertemu Putin, Rusia dan Ukraina Siap Gencatan Senjata? |
![]() |
---|
Ukraina Akhiri Perang dengan Rusia, Moskow Sukses Pertahankan Kendali De Facto di 5 Wilayah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.