Internasional
Gegara Carikan Kerja Menantu, Mantan Presiden Korsel Moon Jae-in Terjerat Kasus Suap
"Selain mengungkap ketidakbersalahan pribadi saya, saya berencana untuk fokus pada pengungkapan dan pemberian informasi yang tepat kepada publik tenta
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Moon berasal dari Partai Demokrat (DP) yang berhaluan liberal, sementara Yoon adalah tokoh dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang konservatif.
Saat ini, suhu politik di Korea Selatan sedang memanas karena situasi pemilu mendadak dan ketegangan antara kedua kubu besar.
Menurut hasil jajak pendapat terbaru, kandidat dari DP, Lee Jae-myung, unggul jauh dari kandidat PPP dengan selisih dua digit.
Lee sebelumnya menjabat sebagai pemimpin Partai Demokrat dan kini menjadi tokoh sentral dalam kontestasi pemilihan presiden mendatang.
Sementara itu, situasi sempat semakin kacau ketika Presiden Yoon sempat mengeluarkan dekrit darurat militer, namun keputusan tersebut langsung dibatalkan oleh Majelis Nasional setelah mendapat tekanan dari masyarakat dan anggota parlemen.
Moon mengapresiasi tindakan cepat Majelis Nasional dalam mencabut status darurat militer.
"Berkat keputusan cepat Majelis Nasional untuk mencabut darurat militer, situasi dapat diselesaikan lebih awal," kata Moon kepada Ketua Majelis, Woo.
Baca juga: Paket Senjata Rp1.600 Triliun! AS Siap Tawarkan Senjata Canggih ke Arab Saudi Selama Kunjungan Trump
Diketahui, sejumlah anggota parlemen, termasuk Woo, bahkan sampai memanjat pagar kompleks parlemen demi segera membatalkan dekrit tersebut.
Dalam upaya membela dakwaan terhadap Moon, jaksa merujuk pada kasus hukum sebelumnya yang melibatkan dua mantan presiden Korea Selatan, yaitu Park Geun-hye dan Lee Myung-bak.
Keduanya terbukti bersalah dalam kasus suap besar dan telah menjalani hukuman penjara.
Namun, banyak pengamat menilai bahwa situasi yang dihadapi Moon berbeda, dan bisa jadi lebih bernuansa politik dibandingkan kasus-kasus sebelumnya.
Dakwaan terhadap Moon Jae-in membuka babak baru dalam sejarah politik Korea Selatan yang dikenal memiliki dinamika tajam antara kekuasaan dan hukum.
Apakah ini murni penegakan hukum atau bagian dari rivalitas politik, masih menjadi perdebatan luas di kalangan publik dan pengamat.
Baca juga: Akibat Ulah Trump! Dolar Runtuh, Harga Emas Terbang, Pasar Global Bergejolak
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.