Konflik Rusia vs Ukraina

Trump Makin Pusing Hadapi Putin, Pertanyakan Keinginan Presiden Rusia Akhiri Perang di Ukraina

Trump dan Zelenskyy sempat terlihat tengah melakukan pembicaraan mendalam di Basilika St. Petrus sebelum pemakaman dimulai.

Editor: Faisal Zamzami
Kremlin.ru
PUTIN DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Jumat (14/2/2025) dari website resmi Kremlin, memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) bertemu di sela-sela acara G20 di Hamburg, Jerman pada 7 Juli 2017. Trump murka, mengancam akan memberlakukan tarif impor 25 persen kepada negara-negara yang membeli minyak mentah Rusia. 

Namun, terkait pertemuan pada Sabtu, Gedung Putih memberikan nada positif atas pertemuan tersebut.

Sedangkan Zelenskyy menggambarkan pertemuan tersebut sebagai pertemuan simobilis yang memiliki potensi menjadi sejarah, jika bisa mencapai hasil bersama.

Baca juga: Dua Rudal Balistik Rusia Hantam Kota Sumy Ukraina, 34 Orang Tewas dan 117 Lainnya Terluka

Rusia Klaim Kuasai Penuh Kursk, Ukraina Membantah

 Rusia mengeklaim telah sepenuhnya mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk yang sempat direbut dalam serangan mendadak pada tahun lalu. Namun, Ukraina membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa pertempuran di kawasan itu masih berlangsung.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa pasukan Ukraina telah disingkirkan dari seluruh wilayah Kursk. 

Laporan tersebut disampaikan dalam pertemuan di Kremlin, Sabtu (26/4/2025), seperti dilaporkan kantor berita Interfax.


Dalam pernyataannya, Putin menyampaikan selamat kepada tentara Rusia atas keberhasilan tersebut. 

Ia mengatakan, kemenangan di Kursk membuka peluang bagi keberhasilan serupa di sektor lain.

"Penghancuran total musuh di perbatasan Kursk menciptakan kondisi yang tepat untuk kesuksesan lebih lanjut bagi pasukan kita di front-front penting lainnya," kata Putin dikutip dari Associated Press.

Namun, pihak Ukraina membantah klaim tersebut. Dalam laporan terbarunya, Staf Umum Ukraina menegaskan, pasukannya masih bertahan dan menahan serangan Rusia di sektor Kursk.

Pada Agustus 2024, Ukraina mengejutkan Rusia dengan melancarkan serangan lintas batas yang berhasil merebut sekitar 1.300 kilometer persegi wilayah Rusia di Kursk. 

Pemerintah Ukraina saat itu berharap keberhasilan tersebut dapat memperkuat posisi dalam negosiasi damai.

Namun, sejak awal 2025, pasukan Ukraina perlahan kehilangan kendali atas sebagian besar wilayah yang direbut tersebut akibat serangan balasan Rusia.

Keterlibatan Korea Utara

Dalam pernyataan yang sama, Gerasimov juga mengonfirmasi keterlibatan tentara Korea Utara dalam pertempuran di Kursk. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved