Keracunan Makan Bergizi Gratis Marak, Prabowo Kumpulkan SPPG: Wanti-Wanti Kualitas Makanan

Sang presiden mengingatkan kepala SPPG bertanggung jawab mengamankan anak-anak penerima manfaat MBG.

Editor: Faisal Zamzami
Dok. Tangkapan layar Anadolu Agency
PRABOWO - Presiden RI Prabowo Subianto memberikan pengarahan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengenai program makan bergizi gratis (MBG) di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Sabtu (3/5/2025). 

 

Baca juga: FAKTA 342 Siswa SMP di Bandung Keracunan usai Santap Makanan Bergizi Gratis, 2 Guru Jadi Korban

 

Usai Insiden Keracunan Diduga Akibat MBG di Bandung dan Tasikmalaya, Kepala BGN Janjikan Hal Ini

Baru-baru ini, terjadi insiden keracunan diduga usai konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di dua daerah Jawa Barat (Jabar), yakni Bandung dan Tasikmalaya.

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan, 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung mengalami gejala keracunan, per Rabu (30/4/2025) sore. 

Selain itu, dugaan keracunan juga terjadi di Tasikmalaya, Kamis (1/5) hingga Jumat (2/5). 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana menyatakan, pihaknya mencatat sekitar 400 siswa dan guru diduga mengalami keracunan

Menanggapi insiden ini, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana berjanji pihaknya akan menindaklanjuti kasus dugaan keracunan usai konsumsi MBG di Tasikmalaya dan Bandung ini. 

“Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa,” ujar Dadan dalam keterangan resmi, Jumat (2/5/2025), dikutip dari web BGN. 

Dalam kasus dugaan keracunan di Tasikmalaya, Kepala SPPG Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq Tasikmalaya, Michael Julius Tobing menyampaikan, semua prosedur penanganan bahan pangan telah dilakukan secara teliti sebelum pengolahan.

“Setiap komponen menu seperti tahu, ayam, beras, sayur, dan kentang diperiksa kualitasnya secara menyeluruh sebelum diolah,” katanya. 

Hasil uji awal yang dilakukan tim ahli gizi SPPG menunjukkan bahwa makanan dalam kondisi baik sebelum dikirim ke penerima manfaat.

Namun, meskipun hasil uji awal menunjukkan kondisi makanan baik sebelum dikirim, Dadan menyatakan, investigasi mendalam tetap diperlukan untuk memastikan titik kritis masalah. 


Kemudian, terkait dengan dugaan keracunan di Bandung, BGN menerjunkan tim investigasi gabungan dan menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel dan bahan makanan

BGN juga memastikan siswa yang terdampak mendapat penanganan medis yang diperlukan. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved