Dokter Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Tepung Terigu Bagi Kesehatan, Sebaiknya Dikurangi, Bahkan Distop

SERAMBINEWS.COM - Ahli kesehatan, dr Zaidul Akbar, mengatakan konsumsi tepung terigu sebaiknya dikurangi atau bahkan dihentikan atau distop karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. 

Tepung terigu dikenal miskin serat dan dapat memicu berbagai masalah pencernaan, terutama pada lambung, apalagi jika dikonsumsi bersama minyak.

Tak hanya itu, makanan berbahan tepung terigu juga disebut sebagai salah satu penyebab nyeri haid yang parah pada perempuan.

Ia menyarankan untuk mengganti makanan bertepung dengan bahan non-gluten seperti mi dari wortel atau brokoli.

Dengan menerapkan pola makan sehat dan menghindari tepung terigu, tubuh dapat melakukan proses pemulihan alami atau healing dalam waktu 3–6 bulan.

Selain memengaruhi sistem pencernaan, pola makan juga berkaitan erat dengan kesehatan otak melalui mekanisme Gut Brain Axis (GBA), yang berdampak pada suasana hati dan keseimbangan emosi.

Baca juga: Ini Resep Obat Alami Atasi Nyeri Asam Urat ala dr Zaidul Akbar, Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil

Dokter Zaidul Akbar menyampaikan hal ini yang dikutip Serambinews.com dari Instagram @cafe.jsr, Senin (27/5/2024).

"Dalam banyak kajian, saya sampaikan tentang mengurangi tepung terigu, kenapa?," kata dr Zaidul Akbar 

Praktisi kesehatan yang sering memberikan tips kesehatan berbasis herbal ini pun mempunyai alasan tersendiri mengapa kita harus mengurangi konsumsi tepung terigu.

"Kenapa tepung terigu itu perlu kita kurangi atau mungkin stop kalau boleh ya," sambungnya.

Dokter Zaidul Akbar, mengungkap ada dua alasan mengapa harus mengurangi konsumsi tepung terigu.

Pertama, tepung terigu merupakan bahan makanan yang miskin serat.

 Baca juga: Obat Alami Bagi yang Sering Kesemutan, dr Zaidul Akbar Sarankan Pakai Jahe hingga Serai

Kedua, apabila olahan tepung terigu masuk ke dalam tubuh, maka menimbulkan banyak sekali masalah pada pencernaan terutama lambung.

Biasanya, masalah pencernaan ini timbul apabila seseorang mengonsumsi terlalu sering makanan yang mengandung tepung-tepungan.