Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

AS Kritik Keras Netanyahu, Sebut Israel Tak Berniat Akhiri Perang di Gaza

Padahal, lanjutnya, gencatan senjata dan kesepakatan penyelesaian sandera adalah langkah yang harus diambil.

Editor: Faisal Zamzami
Anews/File
GAGAL MELEDAK - Sejumlah bom serangan udara Israel yang tidak meledak di Gaza. Bom-bom ini digunakan milisi Hamas untuk didaur ulang menjadi amunisi untuk menyerang tentara Israel (IDF). 

Sementara itu, lebih dari 9.900 warga Palestina dipenjara di Israel, di mana kelompok-kelompok hak asasi manusia melaporkan penyiksaan yang meluas, kelaparan, dan pengabaian medis, yang mengakibatkan beberapa kematian.

Israel telah memblokir bantuan kemanusiaan di perlintasan Gaza sejak 2 Maret, yang menyebabkan 2,4 juta penduduk wilayah tersebut menghadapi kelaparan parah.

Lembaga penyiaran publik Israel, Kan, juga melaporkan bahwa Netanyahu mengatakan kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset pada Minggu bahwa ada kemungkinan besar bahwa pembebasan Alexander akan terus berlanjut.

Lebih dari 52.800 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

 Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Israel Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

 

Baca juga: Israel-AS Retak, Steve Witkoff  Sebut tak Ada Gunanya Memperpanjang Perang di Gaza

Warga Gaza Tolak Skema Bantuan AS-Israel karena Melanggar Martabat

Rencana Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza menuai penolakan dari warga setempat.

Banyak yang menganggap langkah tersebut sebagai bentuk intervensi politik yang merendahkan martabat mereka dan mengabaikan mekanisme bantuan internasional yang sudah berjalan.

Inisiatif tersebut diumumkan pekan ini oleh Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee.

Rencananya, sekitar 1,2 juta warga Gaza setara 60 persen populasi akan menerima bantuan makanan melalui empat pusat distribusi yang tersebar di wilayah itu.

Operasi ini akan dikelola oleh Gaza Humanitarian Foundation, sebuah lembaga swasta baru, serta dijamin oleh kontraktor asal AS dengan pengamanan dari militer Israel.

Namun, banyak warga Gaza menilai skema ini sebagai bagian dari kontrol asing yang semakin kuat atas kehidupan mereka.

“Sejak kami dipaksa mengungsi ke selatan pada awal perang, kami mengalami kelaparan, kekurangan, dan ketakutan,” ujar Mohammed al-Ajrami, seorang pengungsi di Kota Gaza.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved