Breaking News

Berita Bireuen

Remaja Lumpuh Sejak Usia 2 Tahun, Terbaring Lama, Tubuh Luka, Bupati Bireuen Sesalkan Perangkat Desa

Bupati Bireuen, H Mukhlis ST, menyatakan keprihatinannya dan menyesalkan kurangnya perhatian dari perangkat desa maupun tenaga medis terhadap kondisi

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS 
DENGAR KETERANGAN – Bupati Bireuen, H Mukhlis ST (kiri) bersama dr Zumirda, Senin (12/5/2025), mendengar keterangan dari ibunya Muhammad Rasa, di RSUD dr Fauziah Bireuen. Remaja ini sudah lumpuh layu sejak usia dua tahun hingga tubuhnya terluka kaarena lama terbaring rumah. 

Bupati Bireuen, H Mukhlis ST, menyatakan keprihatinannya dan menyesalkan kurangnya perhatian dari perangkat desa maupun tenaga medis terhadap kondisi anak tersebut.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Kasus Muhammad Rasa (13), anak warga miskin asal Desa Seuneubok, Kecamatan Peulimbang, Bireuen, yang menderita lumpuh layu sejak usia dua tahun viral.  

Bupati Bireuen, H Mukhlis ST, menyatakan keprihatinannya dan menyesalkan kurangnya perhatian dari perangkat desa maupun tenaga medis terhadap kondisi anak tersebut.

“Kasus ini baru diketahui setelah viral di media sosial. Anak warga kurang mampu sudah lama terbaring karena penyakitnya. '

Namun sepertinya tidak terpantau perangkat desa dan tenaga kesehatan di Polindes,” ujar Bupati Mukhlis saat menjenguk pasien di RSUD dr Fauziah Bireuen, Senin (12/5/2025).

Ia mempertanyakan bagaimana mungkin selama bertahun-tahun kasus ini tidak terdeteksi atau ditangani dengan baik oleh aparat desa maupun tenaga medis setempat.

 “Kalau memang sudah disampaikan ke perangkat desa, tapi tidak ada penanganan, ini harus dipertanyakan. Begitu juga jika sudah dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit tapi tidak dilayani sebagaimana mestinya, maka harus diminta pertanggungjawaban,” tegasnya.

OPERASI LUKA - Muhammad Rasa (13), pasien penderita lumpuh layu warga Desa Seuneubok, Peulimbang, Bireuen, menjalani operasi luka di RSUD dr Fauziah Bireuen, Senin (12/5/2025).
OPERASI LUKA - Muhammad Rasa (13), pasien penderita lumpuh layu warga Desa Seuneubok, Peulimbang, Bireuen, menjalani operasi luka di RSUD dr Fauziah Bireuen, Senin (12/5/2025). (SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS )

Baca juga: Nama 13 Korban Tewas Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut, 9 Warga Sipil dan 4 Anggota TNI

Muhammad Rasa sebelumnya hanya menjalani pengobatan seadanya di rumah dan sempat dibawa ke RS Jeumpa Hospital pada 2024, namun tidak mendapat penanganan menyeluruh.

Baru setelah fotonya tersebar di media sosial, ia dibawa ke RSUD dr Fauziah Bireuen dan menjalani operasi untuk membersihkan luka di tubuhnya akibat terlalu lama berbaring.

Bupati Bireuen menegaskan bahwa penanganan pasien tidak seharusnya menunggu viral di media sosial.

“Jangan tunggu viral baru ditangani. Sejak dulu, kami juga rutin membantu masyarakat yang membutuhkan, tapi harus ada laporan dan komunikasi dari bawah,” katanya.

Ia juga mengingatkan bahwa membiarkan warga sakit berlarut-larut tanpa penanganan adalah tanggung jawab moral dan sosial.

“Membiarkan pasien sakit lama terbaring di rumah adalah dosa besar. Kita semua, perangkat desa, tenaga medis, keluarga, dan masyarakat, punya tanggung jawab untuk mencari solusi dan segera bertindak,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Warning Perusahaan Tambang di Abdya, Safaruddin: Akan Saya Ditutup Jika hanya Rugikan Rakyat

Mukhlis yang sejak sebelum menjabat bupati dikenal pengusaha yang peduli masalah sosial, termasuk menyediakan ambulans gratis berharap seluruh masyarakat lebih peduli atas kondisi warga miskin yang sakit.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved