Kemungkinan Jokowi Daftar Calon Ketua Umum PSI, Potensi Bersaing dengan Kaesang
Nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) ramai disebut jelang dibukanya pendaftaran calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Namun, PSI akan menggelar pemilihan ketua umum kembali pada Juli 2025.
Artinya, pemilihan dilakukan usai Kaesang baru menjabat sebagai Ketua Umum PSI selama kurang dari dua tahun.
Akan tetapi, menurut Andy Budiman, Kaesang masih dapat mencalonkan diri lagi sebagai calon ketua umum PSI sebagai petahana.
“Apakah mantan ketua umum bisa mencalonkan diri? Boleh. Yang paling penting adalah mendapatkan syarat dukungan minimal, ya, termasuk juga Mas Kaesang. Dan apakah Mas Kaesang akan mencalonkan diri kembali? Nanti kita tanyakan kepada Mas Kaesang," kata Andy.
Andy juga menilai, jika Jokowi ikut mendaftar sebagai calon ketua umum PSI, artinya semakin ramai, semakin bagus.
"Kami sebagai pelaksana, sebagai wasit Pemilu Raya ini membuka kesempatan kepada semua kandidat untuk mencalonkan diri," ujar Andy di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Selasa.
"Makin ramai makin bagus menurut kami. Jadi ini kami punya prinsip makin ramai makin ada kompetisi makin seru lah buat internal PSI," imbuhnya.
Baca juga: Peluang Jokowi Jadi Calon Ketua Umum PSI Gantikan Kaesang, Pendaftaran Dibuka hingga 18 Juni 2025
3. Terinspirasi Jokowi
Andy Budiman mengungkap, gelaran Pemilu Raya PSI untuk memilih calon ketua umum yang baru terinspirasi dari gagasan Jokowi.
Nantinya, pemilihan ketua umum PSI akan dilakukan terbuka, menerapkan sistem e-voting.
"Apakah konsep ini idenya dari Pak Jokowi? Terus terang, Pak Jokowi ini kan kami anggap sebagai mentor sejak lama. Jadi masukan dari Pak Jokowi ini juga kami anggap sesuatu yang out of the box,” kata Andy, Selasa.
Andy mengungkapkan bahwa dorongan dari Jokowi agar partai menjadi 'super terbuka' serta menyarankan ketua umum dipilih langsung oleh anggota, menjadi pemicu kajian internal PSI mengenai praktik serupa di negara lain.
“Begitu Pak Jokowi bilang bicara tentang partai super terbuka, kemudian dalam beberapa pertemuan juga menyebutkan bahwa memang sebaiknya ketum dipilih secara langsung dan lain sebagainya, kami di internal itu mulai melihat-lihat, di tempat lain gimana sih ini dipraktikkan,” jelas Andy.
Hasil kajian tersebut menemukan bahwa sejumlah partai di dunia, khususnya yang digerakkan oleh anak muda, telah lebih dahulu mengadopsi sistem pemilihan langsung berbasis e-voting.
Misalnya, Podemos di Spanyol, Five Star Movement di Italia, dan sejumlah partai di negara-negara Skandinavia.
Isu Ijazah Palsu, Roy Suryo Somasi Jokowi, Harap Minta Maaf Secara Terbuka |
![]() |
---|
Beri Amnesti ke Hasto, Rocky Gerung Sebut Prabowo Lebih Condong ke Megawati daripada Jokowi |
![]() |
---|
Sosok Yulianus Paonganan, Dosen yang Dipenjara Karena Hina Jokowi, Kini Dibebaskan Prabowo |
![]() |
---|
Prabowo, Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto, Isyarat Perubahan Arah? |
![]() |
---|
Raja Juli Antoni Jadi Sekjen, PSI Aceh:Langkah Strategis Konsolidasi Partai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.