Idul Adha 2025

Sebentar Lagi Idul Adha 2025, Disunnahkan Puasa Dzulhijjah 10 Hari Sebelum Lebaran, Kapan Waktunya?

Penjelasan mengenai jumlah hari yang dianjurkan ber puasa di bulan Dzulhijjah pernah dijelaskan Ustad Abdul Somad dalam sebuah kajian yang videonya

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM
ILUSTRASI PUASA DZULHIJJAH - Berikut jadwal puasa dzulhijjah yang dilaksanakan sebelum Idul Adha 1446 H atau 2025 masehi, lengkap dengan niat dan keutamaannya. 

SERAMBINEWS.COM - Kapan puasa sunnah dzulhijjah sebelum Idul Adha 2025 dimulai?

Pertanyaan seperti ini biasanya sering muncul menjelang tibanya hari raya Idul Adha.

Umat muslim di seluruh dunia memang akan segera memperingati hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah atau Idul Adha 2025 Masehi.

Untuk wilayah Indonesia, menurut jika merujuk pada ketetapan jadwal yang dikeluarkan Muhammadiyah, Idul Adha 2025 akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025

Hal tersebut sebagaimana termuat dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1446 H. 

Menurut penghitungan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025

Artinya, 10 Zulhijah 1446 H atau Idul Adha akan dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025.

Sementara itu, pemerintah berdasarkan kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan Kemenag mencatat, 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025

Dengan kata lain, Idul Adha yang bertepatan dengan 10 Zulhijah akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025

Jadwal serupa juga tercantum dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. 

Baca juga: Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025, Kapan? Berikut Bacaan Niat dan Keutamaannya

Berdasarkan SKB 3 Menteri, Idul Adha 2025 yang ditetapkan sebagai hari libur nasional jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025

Sedangkan cuti bersama Idul Adha ditetapkan pada Senin, 9 Juni 2025

Meski demikian, Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN memprediksi ada potensi perbedaan jadwal Lebaran Idul Adha 2025 antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Oeh karna itu, untuk menunggu jadwal pasti, harus menunggu sidang isbat untuk menetapkan kapan Idul Adha 2025 yang akan digelar pada Selasa, 27 Mei 2025 pukul 16.00 WIB.

Mengingat bulan dzulhijjah yang sudah hamper tiba, ada baiknya umat muslim mulai mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah-ibadah yang dianjurkan pada bulan ini.

Salah satunya yakni ibadah puasa sunnah dzulhijjah.

Lalu, kapan puasa sunnah ini mulai dilakukan dan berapa lamakah waktu pengerjaannya?

Mengenai waktu mengerjakan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah sebenarnya sudah pernah dijelaskan oleh dai Kondang asal Riau Ustad Abdul Somad.

Berikut penjelasan Ustad Abdul Somad yang telah dirangkum Serambinews.com.

Baca juga: Lebaran Idul Adha 2025 Jatuh di Tanggal Ini! Catat Jadwal Libur dan Puasa Penghapus Dosa 2 Tahun

Waktu puasa sunnah Dzulhijjah

Penjelasan mengenai jumlah hari yang dianjurkan berpuasa di bulan Dzulhijjah pernah dijelaskan Ustad Abdul Somad dalam sebuah kajian yang videonya banyak tersebar di YouTube.

Salah satunya seperti diunggah oleh channel YouTube Fodamara Tv pada 9 September 2016 lalu.

Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik unggahan Youtube Fodamara Tv, dai yang akrab disapa UAS ini menjelaskan, dalam Islam, ada 4 bulan haram atau mulia.

Di bulan-bulan haram itu, umat ada muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa.

Berikut video penjelasan lengkap UAS .

Seperti disampaikan UAS dalam video tersebut, sesuai dengan QS. At-Taubah ayat 36, ada 4 bulan haram dalam Islam.

Keempat bulan yang dimaksud itu adalah Dzulqaedah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab.

Dalam keempat bulan ini, kata UAS, ada sebuah dalil yang menyerukan untuk melaksanakan puasa di bulan-bulan haram tersebut.

Akan tetapi, dalil yang dimaksud itu merupakan dalil umum.

Waminal hurumi fashaum, ber puasalah engkau di bulan-bulan haram,” ujar UAS.

Berdasarkan dalil tersebut, lanjutnya, jika ada yang ingin mengerjakan puasa penuh di bulan Dzulhijjah dibolehkan.

Kecuali 4 hari yang diharamkan dalam bulan ini, yakni hari nahar (10 Dzulhijjah) dan hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).

“30 kurang 4, berarti 26. Boleh dia puasa 26 hari, boleh," kata UAS.

Baca juga: Ini Jadwal dan Niat Puasa Sebelum Idul Adha: Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah

Hari paling afdhal ber puasa di bulan Dzulhijjah

Lalu, dari seluruh hari yang dibolehkan pada bulan Dzulhijjah, manakah hari yang paling afdhal untuk ber puasa?

Masih dikutip dari tayangan video yang sama, UAS mengatakan, dari sebanyak 26 hari yang tidak diharamkan puasa di bulan Dzulhijjah, paling afdhal dilaksanakan pada awal bulan yaitu tanggal 1-9 Dzulhijjah.

"Diantara 26 itu yang paling afdhal yang mana ? 1 sampai 9,” tutur Ustad Abdul Somad.

Namun di antara 9 hari tersebut, ada 1 hari yang terlebih afdhal di antara yang lainnya.

Yakni ber puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau disebut dengan puasa Arafah.

UAS kemudian menambahkan keutamaan dari puasa Arafah berdasarkan hadis riwayat Imam Muslim RA Nomor 1162.

Yaitu diampunkan dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Berdasarkan penjelasan UAS tersebut, maka bagi umat muslim yang ingin melakukan puasa sunnah 10 hari pertama Dzulhijjah, maka puasanya dilakukan mulai 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah hingga pada 9 Dzulhijjah 1446 Hijriah, dengan waktu yang sesuai dengan jadwal rujukan (Muhammadiyah atau pemerintah).

Niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah

Bagi yang akan melaksanakannya bisa menyimak bacaan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah lengkap dengan lafal latin dan artinya berikut:

1. Niat Puasa Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."

2. Niat Puasa Tarwiyah

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”

3. Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”

Baca juga: Kapan Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah Idul Adha? Jangan Sampai Terlewat

Keutamaan puasa Dzulhijjah menjelang Idul Adha

Adapun keutamaan mengerjakan puasa sunnah menjelang Idul Adha yaitu seperti dikutip Serambinews.com dari laman resmi Kemenag Kanwil Bangka Belitung berikut.

- Tanggal 1 Dzulhijjah

Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang ber puasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.

- Tanggal 2 Dzulhijjah

Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang ber puasa di hari itu sama seperti beribadah dan ber puasa satu tahun tanpa maksiat.

- Tanggal 3 Dzulhijjah

Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang ber puasa di hari itu akan dikabulkan doanya.

- Tanggal 4 Dzulhijjah

Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang ber puasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.

- Tanggal 5 Dzulhijjah

Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang ber puasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.

- Tanggal 6 Dzulhijjah

Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang ber puasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.

- Tanggal 7 Dzulhijjah

Pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah, maka orang yang ber puasa di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya.

- Tanggal 8 Dzulhijjah (Tarwiyah)

Keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.

- Tanggal 9 Dzulhijjah (Arafah)

Khusus untuk Puasa Arafah, fadhillahnya adalah mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya, antara lain:

1. Allah akan memberi keberkahan pada kehidupannya
2. Bertambah harta
3. Dijamin kehidupan rumah tangganya
4. Dibersihkan dirinya dari segala dosa dan kesalahan yang telah lalu
5. Dilipatgandakan amal dan ibadahnya
6. Dimudahkan kematiannya
7. Diterangi kuburnya selama di alam Barzah
8. Diberatkan timbangan amal baiknya di Padang Mahsyar
9. Diselamatkan dari kejatuhan kedudukan di dunia, serta dinaikkan martabatnya di sisi Allah SWT.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved