18 Anggota OPM Tewas Ditembak Dalam Satu Jam Operasi TNI di Sugapa, Bendera Bintang Kejora Disita

Dalam satu jam operasi yang digelar Satgas Gabungan TNI Koops Habema itu, sebanyak 18 anggota OPM tewas. 

Editor: Faisal Zamzami
Foto Jerry Omona/Metromerauke
OPM - Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) Pimpinan Purom Okiman Wenda di Lanny Jaya. 

“Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).

Selain menindak kelompok bersenjata, TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata api, amunisi, busur panah, bendera Bintang Kejora, serta peralatan komunikasi.

 Kristomei menegaskan, kehadiran TNI di Papua bukan untuk menciptakan rasa takut, melainkan untuk melindungi masyarakat dari ancaman kekerasan dan intimidasi kelompok bersenjata.

“TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata," tegas Kapuspen.

Ia menambahkan, kelompok bersenjata kerap memanipulasi informasi dengan menyebar narasi ancaman terhadap masyarakat dan menjadikan warga sebagai tameng hidup.

Hal ini turut disampaikan oleh Kepala Suku Kampung Sugapa, Melianus Wandegau, yang menyebut bahwa masyarakat kerap dimanipulasi oleh janji-janji OPM.

“Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI,” ujar Wandegau.

Operasi ini menargetkan kelompok bersenjata di bawah pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.

Dua wilayah yang sebelumnya menjadi basis kelompok tersebut, yakni Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning, kini dinyatakan steril dari aktivitas separatis.

“Seluruh personel TNI dalam kondisi aman dan lengkap. Saat ini pasukan masih disiagakan di sejumlah sektor strategis guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok sisa," tegas Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono.

Ia menambahkan, kelompok tersebut selama ini kerap melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, serta penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan.

Baca juga: Identitas 8 Korban Penyiksaan OPM yang Berhasil Dievakuasi, Seorang Guru Tewas dan 7 Lainnya Terluka

 

Sementara itu, juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, menyatakan, pihaknya belum menerima laporan di lapangan.

Saat ini, dirinya terkendala gangguan aplikasi pengirim pesan singkat.

 Dalam keterangan terpisah, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan, kontak senjata di Intan Jaya telah mengakibatkan korban jiwa serta warga gereja mengungsi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved