Kasus Meningkat, Dewan Desak Pemko Banda Aceh Rumuskan Strategi Menanggulangi HIV/AIDS

"Kita mendesak Pemko membentuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di semua tingkatan dan kelompok kerja. Dinkes perlu memberi perhatian serius dalam penanganan HIV dan AIDS," ujarnya.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh terus menunjukkan tren peningkatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banda Aceh per 15 Mei 2025, jumlah kasus telah mencapai 566 kasus.

Menyahuti persoalan ini, Sekretaris Komisi I DPRK Banda Aceh, Hj Devi Yunita mendesak pemerintah kota (pemko) untuk merumuskan strategi dalam menanggulangi penyebaran kasus ini.

"Tingginya kasus HIV dan AIDS saat ini karena, salah satunya ketidakpedulian masyarakat dalam penanggulangan HIV dan AIDS selama ini," ungkap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Devi mengatakan salah satu tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam penanggulangan HIV/AIDS adalah membuat kebijakan dan pedoman dalam pelayanan promotif, preventif, diagnosis, pengobatan/perawatan, dukungan, dan rehabilitasi.

"Kita mendesak Pemko membentuk Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) di semua tingkatan dan kelompok kerja. Dinkes perlu memberi perhatian serius dalam penanganan HIV dan AIDS," ujarnya.

Baca juga: Januari - April 2025, 44 Kasus HIV Ditemukan di Banda Aceh, Mayoritas Usia 20-29 Tahun

Berdasarkan data Dinkes Kota Banda Aceh, angka penyebaran kasus HIV/AIDS di ibu kota Provinsi Aceh ini meningkat dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2021 hanya tercatat 84 kasus, kemudian bertambah menjadi 88 kasus pada 2022.

Selanjutnya, kasus meningkat tajam menjadi 140 pada 2023, dan kembali naik menjadi 149 pada 2024.

Sementara itu, hingga pertengahan Mei 2025, sudah terdeteksi 566 kasus positif HIV.(*)

Baca juga: 44 Kasus HIV Baru di Banda Aceh Sepanjang 2025, Mayoritas Pasien Laki-laki