Berita Pidie

Kadisdik Pidie Ungkap Program Satu Hari Satu Ayat Sempat Terhenti, Ini Alasan Pilih Lauching Rabu

Revitalisasi itu sejalan dengan instruksi Gubernur Aceh yang mewajibkan siswa membaca Qur'an selama 15 menit sebelum memasuki proses belajar mengajar.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ M NAZAR    
SATU HARI SATU AYAT - Bupati Pidie, Sarjani Abdullah, menyerahkan dokumen Intruksi Bupati Pidie diterima Kadisdikbud Pidie, Yusmadi Kasem, disela-sela launching program Satu Hari Satu Ayat, di SMPN 2 Sigli, Rabu (21/5/2025). 

Revitalisasi itu sejalan dengan instruksi Gubernur Aceh yang mewajibkan siswa membaca Qur'an selama 15 menit sebelum memasuki proses belajar mengajar.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya atau Kadisdikbud Pidie, Yusmadi Kasem MPd, mengungkapkan, program Satu Hari Satu Ayat pernah diluncurkan pada Maret 2014 di SDN 3 Beureunuen, saat  Sarjani Abdullah menjadi Bupati Pidie, periode 2012-2017.

Namun, kata Yusmadi, program tersebut sempat terhenti beberapa tahun lalu. 

Oleh karena itu, tahun 2025, dilaunching kembali revitalisasi program Satu Hari Satu Ayat

Revitalisasi itu sejalan dengan instruksi Gubernur Aceh yang mewajibkan siswa membaca Qur'an selama 15 menit sebelum memasuki proses belajar mengajar.

"Sasaran program itu untuk membentuk generasi unggul yang berilmu dan berakhlak mulia.

Juga membebaskan buta baca Qur'an, hingga memotivasi peserta didik untuk mengerti dan mengamalkan wahyu Ilahi tersebut," ungkapnya. 

Baca juga: Launching Satu Hari Satu Ayat, Sarjani Serahkan Intruksi Bupati Pidie kepada Tiga Pejabat

Zuhrimauliddinsyah tokoh Pidie, kepada Serambinews.com, menyebutkan, revitalisasi gerakan pembelajaran Qur'an program Satu Hari Satu Ayat dipilih Rabu dilaunching, mengingat Rabu merupakan "Sempena Kutika" yang telah menjadi referensi sejak tempo dahulu warga Aceh. 

Menurutnya, penting dalam setiap perencanaan, dilaksanakan Rabu, yang tentunya mengandung banyak nilai kebaikan.

"Kebiasaan masyarakat Aceh yang baik terkait tata tertib jak intat beut (antar belajar mengaji) bagi anak, yang dipilih hari Rabu," ujarnya. (*)

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved