Info Abdya

Wabup Zaman Akli Buka MTQ HUT Ke-23 Abdya, Peserta dari Semua Kecamatan, Ini Cabang Dilombakan

Pembukan MTQ ini berlangsung di halaman Masjid Agung Baitul Ghafur, Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya, Kamis (22/5/2015) malam. 

Penulis: Masrian Mizani | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/Masrian Mizani
BUKA MTQ - Wabup Zaman Akli membuka MTQ HUT ke-23 Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) di halaman Masjid Agung Baitul Ghafur Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, Kamis (22/5/2025) malam. 

Pembukan MTQ ini berlangsung di halaman Masjid Agung Baitul Ghafur, Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya, Kamis (22/5/2015) malam. 

Laporan Masrian Mizani I Aceh Barat Daya 

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dalam menyemarakkan HUT ke-23 Kabupaten Abdya.

Pembukan MTQ ini berlangsung di halaman Masjid Agung Baitul Ghafur, Desa Seunaloh, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Abdya, Kamis (22/5/2015) malam. 

Dalam sambutannya, Zaman Akli, menyebutkan perjalanan 23 tahun Kabupaten Abdya tentu bukanlah waktu yang singkat. Banyak suka dan duka, perjuangan, dan pengorbanan yang telah dilalui bersama. 

"Maka malam ini, kita tidak hanya mensyukuri atas usia daerah ini, tetapi juga mensyukuri semangat kebersamaan, semangat pembangunan, dan terutama semangat religiusitas yang telah menjadi denyut nadi masyarakat Abdya sejak dahulu hingga sekarang," kata Zaman Akli.

Penyelenggaraan MTQ ini, kata Zaman Akli, bukanlah sekadar ajang perlombaan membaca Al-Qur’an, bukan pula semata-mata kegiatan semarak untuk memeriahkan HUT ke-23 Abdya

"Kegiatan ini lebih dari itu, MTQ adalah panggung syiar, panggung dakwah, dan panggung peradaban. Di atas mimbar ini, ayat-ayat Allah dilantunkan, direnungkan, dan disebarluaskan ke seluruh penjuru negeri," ucapnya.

Baca juga: VIDEO - VIRAL! Jogging Pakai Baju Terbuka, Warga Abdya Langsung Dibina Petugas!

Karena itu, ia mengajak agar menjadikan MTQ ini sebagai momentum untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan pemerintahan. 

"Jangan biarkan Al-Qur’an hanya dilagukan suaranya, tetapi sepi dari pengamalan isinya. Kita harus terus berupaya agar nilai-nilai Qur’ani benar-benar membumi di Bumoe Teungku Peukan ini," tuturnya.

Kabupaten Abdya, ucapnya, memiliki kekayaan budaya dan keagamaan yang begitu kuat. Tradisi mengaji, mengkaji, dan mengamalkan Al-Qur’an telah tumbuh sejak lama. 

"Maka pelaksanaan MTQ ini adalah bagian dari warisan yang harus terus kita jaga dan kita kembangkan, terutama untuk generasi muda kita," ujarnya.

"Kami yakin dan percaya, dengan pembinaan yang berkelanjutan, Abdya akan terus melahirkan qari-qariah, hafizh-hafizhah, mufassir-mufassirah, serta kader-kader dakwah Qur’ani yang mampu bersaing di tingkat provinsi, bahkan nasional," tambah Zaman Akli.

Pemerintah Kabupaten Abdya, kata Zaman Akli, akan terus mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan Al-Qur’an, baik melalui pesantren, dayah, rumah tahfidz, maupun lembaga pendidikan formal lainnya.

Baca juga: Pencairan Dana Desa di Abdya Hampir 100 Persen, Hanya Tersisa 9 Gampong

"Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan aktif sehingga terlaksananya kegiatan MTQ ini, mulai dari panitia pelaksana, dewan hakim, para peserta, aparat keamanan, hingga masyarakat yang telah memberikan dukungan dan sambutan yang luar biasa," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved