Internasional

Trump Hantam Harvard! Tutup Pintu untuk Mahasiswa Internasional, Ambang Krisis Pendidikan Tinggi AS?

“Mahasiswa internasional pada dasarnya ikut mensubsidi pendidikan mahasiswa lain,” jelas Chuck Ambrose, konsultan pendidikan dan mantan presiden Unive

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
YouTube The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil pada Kamis (13/3/2025) dari YouTube The White House memperlihatkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Taoiseach (Perdana Menteri) Irlandia Micheal Martin di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, DC, AS pada Rabu (12/3/2025). Pada hari Kamis (22/5/2025), pemerintah AS secara resmi menghentikan penerimaan mahasiswa internasional di Universitas Harvard. 

Menurut data dari Pusat Statistik Pendidikan Nasional (NCES), di AS terdapat 246 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa minimal 1.000 orang, di mana setidaknya 10 persen dari mahasiswa berasal dari luar negeri.

Baca juga: Trump Telepon Putin Dua Jam, Janji Akhiri Perang Ukraina Masih Sekadar Wacana

Dampak Finansial yang Semakin Berat

Kebijakan ini datang di tengah krisis keuangan yang sudah lebih dulu menghantam banyak universitas besar.

Pemerintahan Trump juga telah membekukan atau menghentikan hampir $3 miliar dana penelitian dan kontrak federal untuk Harvard, yang dituduh gagal mengatasi isu antisemitisme dan pelecehan etnis di lingkungan kampus.

Baik Harvard maupun Columbia hingga kini belum memberikan pernyataan resmi mengenai dampak finansial dari kebijakan baru ini.

“Ini hanyalah pukulan finansial lain di atas berbagai pukulan lain yang sudah dialami universitas-universitas riset besar,” kata Kelchen.

“Satu-satunya hal yang belum disentuh saat ini hanyalah bantuan keuangan untuk mahasiswa.”

Baca juga: Israel Gempur Gaza Tanpa Ampun, Trump: “Kita Harus Membantu, Rakyat Palestina Sedang Kelaparan”

Pendidikan Tinggi AS di Persimpangan Jalan

Universitas-universitas di AS saat ini tengah menghadapi tantangan berat.

Selain pemotongan dana federal, mereka kini juga terancam kehilangan salah satu sumber pendapatan utama: mahasiswa internasional.

 Padahal, kehadiran mahasiswa asing bukan hanya memberi kontribusi secara ekonomi, tetapi juga memperkaya lingkungan akademik dan budaya kampus.

Langkah ini pun dipandang banyak pihak sebagai keputusan politis yang bisa berdampak jangka panjang, tidak hanya bagi universitas elite seperti Harvard dan Columbia, tetapi juga bagi ratusan kampus lainnya di seluruh Amerika Serikat.

Baca juga: Tung Tung Tung Sahur! Anomali Kocak Asal Indonesia Ini Bikin Dunia Kecanduan

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved