KUPI BEUNGOH
Penguatan Distingsi Kurikulum Prodi Melalui Kemitraan Perguruan Tinggi
Relevansi kurikulum prodi harus betul-betul memperkuatkan kebutuhan pemerintah, industri dan komunitas masyarakat.
Berkolaborasi dengan Mitra Perguruan Tinggi
Berkolaborasi dengan mitra kerja dapat meningkatkan efisensi, mengembangkan inovasi dan meningkat kualitas produk layanan jasa PT. Efisiesi, dan produk maksudnya masing-masing mitra PT dapat memanfaatkan kekuatan dan sumber daya masing-masing PT.
Mengembang inovasi, maksud pertukaran, gagasan, pengetahuan, dan pengalaman antara PT dengan mitra kerja.
Meningkatkan kualitas produk layanan jasa, maksudnya terbangun kerja sama dan pengawasan bersama dengan sesama mitra kerja.
Kolaborasi yang dibangun oleh PT harus dapat mengembangkan kurikulum untuk memperkuat distingsi Prodi masing-masing PT.
Kemudian harus relevan dengan kebutuhan instansi pemerintah, industri, organisasi kemasyakatan, dan kumunitas mayarakat lainnya yang mendukung distingsi Prodi. Dengan demikian, kurikulum penguatan distingsi Prodi PT akan menjadi bahagian yang integral dengan kebutuhan mitra kerja PT.
Berkolaborasi dengan mitra, tentu memerlukan strategi yang jelas, terarah dan spesifik supaya dalam kampus bermitra tidak hanya sekedar melahirkan MOU, tetapi harus belanjut dengan MOE untuk memperkuat dan merealisasikan PKS (Perjanjian Kerja Sama) dalam bentuk kegiatan yang dapat mengembangkan kurikulum untuk memperkuat distingsi Prodi masing-masing PT.
Strategi berkolaborasi dengan mitra kerja tentu harus diawali dengan kegiatan mengidentifikasi mitra kerja yang tepat dan sesuai dengan tujuan serta kebutuhan yang memperkuat distingsi masing-masing Prodi di PT.
Kemudian mengembangkan komunikasi yang efektif dan transparan dengan mitra kerja. Selanjutnya mengatur tujuan dan target yang jelas, dan spesifik dengan mitra kerja yang menguntungkan dan berkelanjutan.
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dengan mitra kerja kolaborasi hal yang urgen dilakukan supaya PT tahu kebutuhan mitra kerja terkait kompentensi yang ingin dikembangkan untuk memperkuat distingsi Prodi masing-masing PT.
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan mitra harus diintegrasikan menjadi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk komptensi distingsi Prodi masing-masing PT.
Kolaborasi dengan mitra kerja dalam pengembangan kurikulum harus ada umpan balik dan saran-saran dari mitra kerja untuk memastikan kurikulum yang dikembangkan tersebut apakah relevan dengan kebutuhan mitra kerja PT.
Kemudian tidak cukup disitu, akan tetapi juga harus dievaluasi secara objektif untuk mengukur tingkat efektivitas kurikulum yang dikembangkan tersebut dapat membawa perbaikan dan perubahan terhadap peningkatan kualitas proses dan kualitas hasil yang dicapai oleh masing-masing Prodi di PT.
Kalau hal tersebut dapat dilakukan dengan baik dalam berkolaborasi dengan mitra kerja, maka dalam pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dapat mendatangkan manfaat kolaborasi adalah muningkat relevansi kurikulum dengan kebutuhan mitra kerja.
Renungan Buya Hamka untuk Dunia Kedokteran |
![]() |
---|
Urgensi Pendidikan Politik untuk Merawat Perdamaian Aceh Pasca Dua Puluh Tahun |
![]() |
---|
Aceh Damai, Perspektif Jurnalistik |
![]() |
---|
Kurikulum Pendidikan Islam Itu "Berbasis Cinta", Solusi Masalah Lokal & Jawaban Tantangan Global |
![]() |
---|
20 Tahun Damai Aceh, Mengenang Dokter Muhammad Jailani, Penebar Senyum Menyembuhkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.