Jurnalisme Warga
Merayakan Momen Istimewa di Cabdisdik Aceh Timur dalam Spirit Kebersamaan
Di tengah dinamika pendidikan yang terus berubah dan tantangan yang semakin kompleks, momen Hardiknas tidak hanya menjadi ajang seremonial tahunan
FAISAL, S.T., M.Pd., Kepala SMKN 1 Julok, Ketua IGI Daerah Aceh Timur, dan Pengurus IGVI Pusat, melaporkan dari Aceh Timur
TAHUN ini, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kembali diperingati dengan semangat yang berbeda di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Wilayah Kabupaten Aceh Timur.
Di tengah dinamika pendidikan yang terus berubah dan tantangan yang semakin kompleks, momen Hardiknas tidak hanya menjadi ajang seremonial tahunan, tetapi juga titik temu reflektif bagi para insan pendidikan untuk memperkuat kolaborasi dan kebersamaan.
Tema Hardiknas tahun ini “Partisipasi Semesta, Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”. Kegiatan ini tidak sekadar simbolik, tetapi juga menjadi ruang partisipatif yang mengedepankan komitmen bersama untuk menghadirkan pendidikan yang lebih baik dan merata.
Seremonial
Kegiatan seremonial Hardiknas 2025 yang dilaksanakan oleh Cabdisdik Kabupaten Aceh Timur kali ini dipusatkan di lapangan upacara SMA Negeri 1 Julok, sebuah lokasi yang dipilih secara bergilir setiap tahunnya demi memberikan rasa kepemilikan dan keterlibatan aktif kepada seluruh sekolah di bawah naungan cabdin.
Tidak kurang dari 450 guru, perwakilan dari setiap sekolah yang masing-masing mengutus lima orang, turut hadir mengikuti upacara dengan khidmat.
Upacara dimulai pukul 08.00 WIB dengan pengibaran bendera Merah Putih, diiringi lagu “Indonesia Raya” yang dinyanyikan secara serempak.
Para guru yang hadir mengenakan seragam batik Korpri, sedangkan para kepala sekolah mengenakan jas lengkap.
Cuaca yang cerah menambah semangat dan suasana khidmat selama pelaksanaan kegiatan ini.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Timur, Rahmat Sahputra SPd, MSM dalam kesempatan ini membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam pidato tersebut, ditekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan pendidikan berkualitas.
Usai membacakan sambutan resmi, Kacab Aceh Timur melanjutkan dengan arahannya yang lugas dan penuh keprihatinan terhadap kondisi pendidikan di daerah tersebut.
“Pendidikan di Aceh Timur tidak baik-baik saja. Perlu perhatian khusus dari Bapak dan Ibu Guru, jangan hanya menjadi kewajiban kepala sekolah saja,” tegasnya di hadapan para peserta uacara.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa dari sekitar 900 guru yang ada di Aceh Timur, hanya sekitar 800 orang yang telah bersertifikasi. Situasi ini, menurutnya, akan menimbulkan masalah dalam pemenuhan beban mengajar yang menjadi syarat untuk memperoleh tunjangan sertifikasi.
Ia mengajak seluruh guru untuk aktif mempromosikan sekolah mereka, sehingga jumlah siswa meningkat dan proses pembelajaran berjalan dengan baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.