Citizen Reporter
Iduladha Mengesankan di Crab State
Mungkin Anda sudah bisa menebak kenapa Maryland dijuluki “Crab State” atau Negara Bagian Kepiting. Tentunya karena orang-orang di sini sangat suka kep
Sebelum diizinkan masuk, barang-barang pengunjung dicek terlebih dahulu dan masing-masing pengunjung mendapatkan satu kupon makanan. Total pengunjung yang hadir pada halalbihalal Iduladha tahun ini mencapai 1.466 orang.
Saya memasuki Wisma Indonesia dan melihat Kuasa Usaha ad interim RI di Washington, Bapak Sade Bimantara beserta istri beliau, sedang menyapa pengunjung.
Para pengunjung datang dari berbagai kalangan, mulai dari orang Indonesia yang sudah menetap di AS selama bertahun-tahun sampai para mahasiswa Indonesia yang tak bisa pulang ke Indonesia saat Lebaran. Semuanya terlihat bahagia dan tersenyum karena kerinduan akan kampung halaman terobati.
Para staf mengarahkan saya memasuki Wisma Indonesia untuk mengambil makanan. Mereka juga meminta kupon makanan yang diberikan di pintu masuk.
Pada acara halalbihalal ini, KBRI menyediakan hidangan khas Indonesia: opor ayam, lontong sayur, sambal, semur tahu, dan kerupuk.
Beberapa pengunjung juga terlihat membawa makanan mereka sendiri untuk dijadikan hidangan ‘potluck’.
Saya tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini dan langsung mengambil lontong plus pernak-perniknya. Selepas itu, saya duduk di tempat teduh di bawah pohon untuk makan. Saat menyantapnya saya merasakan kerinduan yang begitu besar akan rumah dan keluarga saya di Aceh.
1.500 Km jauhnya dari kampung, tetapi perasaan saat makan lontong dan tapai di pagi hari raya itu masih sama.
Walaupun saya baru berada di AS delapan bulan, dan mungkin waktu tersebut tidak seberapa dibandingkan dengan orang orang yang sudah tinggal berpuluh-puluh tahun di sini, tetapi perasaan makan lontong di pagi hari raya adalah sesuatu yang sangat saya rindukan.
Selesai makan, saya ngobrol dengan pengunjung yang duduk berdekatan. Dia perempuan yang berdomisili di Virginia dan sudah tinggal di sana sepuluh tahun.
Kami pun bercakap-cakap dan beliau menunjukkan saya tempat mengambil aneka kudapan. Di situ tersedia tapai ketan hijau, kue lapis, es blewah, dan lain-lain.
KBRI juga menyediakan tenda kecil yang ditujukan bagi para pengunjung untuk shalat, sehingga saya bisa langsung shalat Zuhur di tempat acara.
Saya lanjutkan bercakap-cakap dengan pengunjung lain dan terus berada di Wisma Indonesia hingga acara berakhir pukul 14.00. Para pengunjung pun satu per satu meninggalkan Wisma Indonesia untuk kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Ketika sedang berjalan ke Stasiun Metro, saya berubah pikiran dan memutuskan untuk pergi menikmati Festival Bunga Sakura di pusat Kota Washington DC.
Ini adalah festival tahunan khas musim semi saat sakura di sekitaran “National Mall” mekar.
Saat Penulis Sastra Wanita 5 Negara Berhimpun di Melaka |
![]() |
---|
Saat Mahasiswi UIN Ar-Raniry Jadi Sukarelawan Literasi untuk Anak Singapura |
![]() |
---|
IKOeD Peusijuek Alumni Leting Intelegencia Generation 2025 di Pantai Lampu’uk |
![]() |
---|
Dinamika Spiritual dan Teknis dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Modern |
![]() |
---|
Dari Aceh Menuju Makkah Ibadah Haji yang Mengajarkan Arti Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.