Berita Aceh Tamiang
Digempur Modernisasi, Pandai Besi Pasif di Aceh Tamiang Hanya Menunggu Orderan
Pandai besi di Aceh Tamiang semakin terpinggirkan akibat modernisasi zaman. Gempuran produk pabrikan membuat para perajin ini hanya bisa pasif menung
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pandai besi di Aceh Tamiang semakin terpinggirkan akibat modernisasi zaman.
Gempuran produk pabrikan membuat para perajin ini hanya bisa pasif menunggu orderan.
Kondisi inilah yang dialami Muhammad Yusuf (38) dan adiknya, Usman (36). Keduanya masih bertahan meneruskan usaha almarhum ayah mereka sebagai perajin besi di Kampung Durian, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang.
Berbekal alat seadanya, abang beradik ini setiap harinya mampu menghasilkan satu hingga dua produksi. Umumnya produksi yang mereka ciptakan jenis parang dan tombak untuk memanen kelapa sawit.
“Tegantung pesanan, tapi yang paling dipesan itu parang sama tombak. Sesekali ada juga yang pesan pisau,” kata Yusuf, Rabu (11/6/2025).
Baca juga: Harga Minyak Nilam Naik, Segini Harga Per Kilogram di Abdya
Selain menerima pesanan produk baru, tak sedikit juga masyarakat dayang hanya untuk menyervis parang dan tombak yang sudah tumpul.
Yusuf mengakui kalau perajin besi di Aceh Tamiang sudah banyak berkurang.
Dulunya Aceh Tamiang salah satu daerah yang banyak perajin besi. Sejarah ini diabadikan dengan satu desa yang kini dijuluki Kedai Besi.
“Dulu memang banyak, kami sampai kirim ke Jawa,” ungkapnya.
Namun masa kejayaan itu sudah berakhir. Bisa dibilang Yusuf dan adiknya tidak banyak saingan.
Tapi bukan berarti hilangnya kompetitif ini omset mereka naik. Justru dalam lima tahun terakhir, usaha yang digeluti Yusuf mengalami fase sulit.
“Saingan kami bukan perajin besi lokal, tapi pabrikan dari luar,” ujarnya.
Baca juga: Kak Ana tak Dapat Tidur Nyenyak Usai Melihat Rumah Warga Dalam Kondisi Reyot di Aceh Utara
Produksi pabrikan ini diakuinya membuat omset mereka turun drastis. Selama ini Yusuf hanya bisa pasif menerima pesanan yang umumnya para petani dan peternak.
“Kami cuma menunggu pesanan, tidak berani antar ke pajak (pasar). Di sana (pasar) sudah ada barang dari luar (pabrikan),” ungkapnya.
| Kembali Turun, Harga Cabai di Aceh Tamiang Mulai Mendekati Normal |
|
|---|
| Satpol PP dan WH Aceh Tamiang Razia Hotel dan Kamar Kos Hingga Dini Hari |
|
|---|
| Emak-emak Bisa Tersenyum Lega, Harga Beras Premium Turun Jadi Rp 208 Ribu per Karung di Aceh Tamiang |
|
|---|
| Mau Peringati Maulid? Harga Cabai Merah di Aceh Tamiang Turun Tajam |
|
|---|
| Aceh Tamiang Tuan Rumah Kejurprov IMI Aceh, 100 Pembalap Dipastikan Bersaing di Lintasan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.