Ibadah Haji 2025

Apa Saja Nilai-Nilai yang Menunjukkan Kemabruran Seorang Jamaah Haji? Simak Penjelasan Berikut

Lantas, apa saja nilai-nilai yang menunjukkan seorang jamaah haji itu mencapai predikat mabrur dan mabrurah?

Penulis: Jamaluddin | Editor: Eddy Fitriadi
ISTIMEWA  
TGK SULFANWANDI HASAN - Pimpinan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Raudhatul Qur’an, Tungkop, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Abu Dr Tgk H Sulfanwandi Hasan MA, menjelaskan tentang nilai-nilai yang menunjukkan kemabruran seorang jamaah haji. 

Larangan itu seperti dilarang menyakiti binatang, dilarang membunuh atau menumpahkan darah, dan lain-lain.

Mengapa?

Karena manusia berfungsi memelihara makhluk-makhluk Allah dan memberi kesempatan seluas mungkin untuk mencapai tujuan penciptaannya.

Pakaian ihram yang serbaputih dan tidak berjahit (bagi pria) melambangkan kesucian hati lahir batin, ketulusan niat, kejernihan pikiran, kebulatan tekad, dan komitmen untuk selalu memenuhi panggilan ketaatan (talbiyah).

Kedua, talbiyah merupakan satu-satunya bacaan/zikir yang terus diulang-ulang oleh jamaah haji atau umrah.

"Labbaik Allahumma Labbaika, Labbaika la Syarika Laka Labbaik, Innal Hamda Wanni'mata Laka wal Mulku la Syarika Laka Labbaik,"

Talbiyah seperti di atas, menurut Tgk Sulfanwandi, merupakan untaian kalimat yang sangat menyejukkan, lembut, dan memiliki irama yang indah.

Untaian kalimat itu, sambungnya, menampakkan apa yang terpendam dalam jiwa dan menggiringnya untuk berhubungan langsung dengan Rabb.

“Talbiyah adalah lambang tauhid dan wujud kemurnian penghambaan diri kepada Allah, sedangkan tauhid adalah pengesaan yang menjadi karakter hamba beriman secara individu.

Itulah bentuk dari persatuan akidah, serta pemikiran tauhid, moral, dan tujuan yang ingin dicapai," jelas Tgk Sulfawandi yang juga dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Lebih lanjut, Abu kelahiran Meukek (Aceh Selatan), 5 Agustus 1969 ini menyampaikan, seorang jamaah haji berusaha menunjukkan gambaran perasaan yang dialami tentang hakikat keberadaannya di dunia dan akhirat yang mendorongnya untuk melakukan perjalanan yang penuh berkah ini.

Dalam riwayat, Said bin Jubair menyebutkan:

"Ketika Nabi Ibrahim selesai membangun Ka'bah, Allah mewahyukan kepadanya untuk mengumumkan Haji kepada manusia.

Nabi Ibrahim pun kemudian keluar dan menyeru manusia.

‘Wahai manusia sekalian, sesungguhnya Tuhan kalian telah mendirikan sebuah rumah, maka berhajilah!’

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved