Ibadah Haji 2025
Apa Saja Nilai-Nilai yang Menunjukkan Kemabruran Seorang Jamaah Haji? Simak Penjelasan Berikut
Lantas, apa saja nilai-nilai yang menunjukkan seorang jamaah haji itu mencapai predikat mabrur dan mabrurah?
Penulis: Jamaluddin | Editor: Eddy Fitriadi
Seketika itu, semua makhluk dari golongan manusia, jin, pepohonan, tanah, gunung, air, dan segala sesuatu yang mendengar seruan itu serentak menjawab seruan Nabi Ibrahim dengan kalimat talbiyah Labbaik Allahumma Labbaik,” (HR Thabari)
Ketiga, tawaf.
Tgk Sulfanwandi yang berangkat ke Tanah Suci kali ini bersama rombongan Kelompok Terbang (Kloter) 11 Embarkasi Banda Aceh menyampaikan, esensi tawaf bukanlah sekadar berlari kecil mengelilingi Ka'bah tujuh kali, dimulai dan berakhir pada rukun aswadi (di garis lurus Hajar Aswad).
Tawaf mengharuskan hujjaj berakidah tauhid sejati.
Tawaf itu ibarat ‘tasbih kehidupan.’
Semua gerakan tawaf itu harus berada dalam orbit tauhid.
Gerakan tawaf melambangkan dinamika kehidupan yang progresif dan transformatif.
Karena itu, kata Tgk Sulfanwandi, tawaf membentuk muslim antisyirik, serta tidak mudah dijajah oleh berhala sosial politik dan budaya.
Tawaf merupakan simbol perjuangan manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, serta menyatukan langkah dan memusatkan hati kepada eksistensi Sang Pencipta.
Sehingga, ketika ideologi manusia terpusat pada eksistensi Sang Pencipta, maka segala elemen yang ada mengitari pusatnya dan keridhaan Allah Swt merupakan hadiah terindah dalam kehidupannya.
Keempat, sa’i.
Secara historis, sa’i dilakukan pertama kali oleh seorang perempuan yang bernama Siti Hajar.
Beliau berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwa selama tujuh kali, mencari air untuk sang buah hatinya, Nabi Ismail as.
Kala itu, mereka berdua berada di padang pasir yang tandus tanpa kehidupan.
Sa'i antara bukit Shafa dan Marwa mengandung nilai etos kerja produktif dan motivasi berprestasi tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.