Berita Lhokseumawe

DEMA UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe Gali Makna Sejarah Lewat Ziarah ke Makam Sultanah

Ziarah ini diadakan dalam rangka memperkuat identitas kultural pascabertransformasi dari IAIN menjadi UIN.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Foto Dok DEMA UIN SUNA Lhokseumawe
ZIARAH MAKAM SULTANAH - Kementerian Sosial dan Budaya DEMA UIN SUNA Lhokseumawe melakukan ziarah ke Makam Sultanah Nahrasiyah pada Jumat (13/6/2025), di Desa Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. 

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Kementerian Sosial dan Budaya Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah (DEMA UIN SUNA) Lhokseumawe melakukan ziarah ke makam Sultanah Nahrasiyah pada Jumat (13/6/2025), di Desa Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara.

Ziarah ini diadakan dalam rangka memperkuat identitas kultural pascabertransformasi dari IAIN menjadi UIN.

Ziarah tersebut juga tak hanya menjadi bentuk penghormatan terhadap sosok Sultanah satu-satunya perempuan yang pernah memimpin Kesultanan Samudera Pasai.

Tetapi juga menjadi medium pembelajaran sejarah, penguatan nilai-nilai Islam, dan penyemaian budaya lokal dalam konteks akademik kekinian.

Kegiatan yang mengusung tema “Mengenang Sejarah, Menyemai Nilai Budaya” tersebut turut melibatkan kolaborasi dengan Agam Inong (Duta Wisata) Aceh Utara dan Center for Information of Sultanah Nahrasiyah Heritage (CISAH).

Hal ini sebagai upaya menyatukan peran mahasiswa, masyarakat, dan pelestari sejarah dalam satu nafas gerakan budaya.

Menteri Sosial dan Budaya DEMA UIN SUNA Lhokseumawe, Muhammad Irfan dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Sabtu (14/6/2025), menegaskan, bahwa transformasi kampus bukan hanya soal perubahan status kelembagaan, tetapi juga tentang peneguhan jati diri kampus yang berpijak pada sejarah dan ketokohan perempuan Aceh.

“Nama Sultanah Nahrasiyah bukan hanya simbol. Ia adalah representasi kekuatan perempuan, keilmuan, dan kepemimpinan dalam sejarah Islam Nusantara,” papar dia. 

“Ziarah ini adalah wujud nyata dari komitmen mahasiswa menjaga warisan itu hidup di tengah kampus,” ujarnya.

Acara berlangsung khidmat dengan rangkaian doa, napak tilas sejarah, serta diskusi reflektif yang membahas relevansi nilai-nilai Sultanah Nahrasiyah terhadap tantangan sosial dan intelektual mahasiswa masa kini.

Dalam ziarah itu, DEMA menyerahkan cinderamata kepada tokoh-tokoh pelestari sejarah lokal sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka menjaga warisan budaya Aceh.

Kegiatan ini pun disambut positif dan diharapkan menjadi agenda rutin yang terus hidup sebagai bagian dari budaya kampus.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved