Konflik Iran vs Israel

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Netanyahu Kabur ke Yunani

Dipilihnya Yunani bukan tanpa alasan, pasalnya Yunani secara geografis dekat dengan Israel, namun berada di luar zona konflik langsung

Editor: Amirullah
X @netanyahu
NETANYAHU - Foto ini diambil dari publikasi X Netanyahu pada Jumat (21/2/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Netanyahu berpidato terkait perpanjangan gencatan senjata. Netanyahu kabur ke Yunani saat Iran bombardir Israel 

SERAMBINEWS.COM – Di tengah eskalasi panas konflik bersenjata antara Iran dan Israel, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dilaporkan telah meninggalkan negaranya menuju Yunani, menggunakan pesawat kenegaraan Wing of Zion, versi Israel dari Air Force One.

Informasi ini pertama kali diungkap oleh The Jerusalem Post, yang menyebut Netanyahu terbang keluar dari Israel pada Jumat pagi, 13 Juni 2025, beberapa jam setelah gelombang rudal Iran menghantam sejumlah wilayah, termasuk Tel Aviv.

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Israel terkait keberadaannya, sejumlah media internasional seperti TRT mengutip sumber diplomatik yang memastikan bahwa pesawat resmi Netanyahu terpantau mendarat atau transit di Athena, ibu kota Yunani.

Pemilihan Yunani sebagai lokasi pelarian dinilai bukan tanpa alasan.

Secara geografis, Yunani berdekatan dengan Israel namun berada di luar zona konflik langsung, menjadikannya lokasi yang ideal untuk pengungsian cepat tanpa terlalu jauh dari pusat pengambilan keputusan kawasan.

Yunani dan Israel juga dikenal memiliki hubungan diplomatik yang erat dalam satu dekade terakhir, termasuk kemitraan strategis bersama Siprus dalam aliansi Mediterania Timur.

Kondisi ini menjadikan Yunani tempat yang aman secara politik dan diplomatik bagi Netanyahu jika harus memantau situasi dari luar negeri.

Sementara itu, situasi di dalam negeri Israel terus memanas.

Rudal-rudal Iran dikabarkan telah menghantam beberapa wilayah strategis, termasuk Tel Aviv, menyebabkan kerusakan besar dan kepanikan publik. Sirene peringatan darurat masih terus berbunyi di berbagai kota.

Akankah Yunani menangkap Netanyahu?

Spekulasi meningkat terkait keberadaan Netanyahu di Yunani setelah serangan balasan besar-besaran Iran ke wilayah Israel.

Keberadaan Netanyahu di negara itu memunculkan pertanyaan, akankah Yunani menjalankan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

ICC sendiri diketahui telah mengeluarkan surat perintah terhadap Netanyahu dan mantan menteri pertahanan, Yoav Galant, atas peran mereka dalam krisis kemanusiaan di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Namun, kemungkinan Yunani akan melaksanakan surat perintah tersebut dinilai sangat kecil meskipun Yunani merupakan anggota ICC.

Yunani secara teknis memiliki kewajiban untuk menindaklanjuti surat perintah tersebut, tetapi pengamat memproyeksi Yunani akan mengabaikan perintah itu karena pertimbangan politik dan hubungan bilateral dengan Israel.

Terlebih saat konferensi pers tak lama setelah pengumuman ICC tahun lalu, juru bicara pemerintah Yunani, Pavlos Marinakis, menyampaikan pernyataan yang mengisyaratkan sikap diplomatik berhati-hati Athena terhadap isu tersebut.

"Keputusan seperti itu [dari ICC] tidak membantu dan tidak akan menyelesaikan masalah apa pun," ujar Marinakis saat itu.

Ia juga menekankan Israel seharusnya tidak disamakan dengan negara-negara yang memulai permusuhan, karena telah menjadi korban dari serangan teroris.

Komentar ini memperlihatkan pemerintah Yunani memiliki posisi yang relatif pro-Israel, dan memilih untuk tidak mengambil langkah hukum terhadap pemimpin negara tersebut.

Iran Gempur Tel Aviv

Bersamaan dengan dievakuasinya Netanyahu dari Israel, militer Iran melakukan gempuran ke sejumlah di ibu kota Tel Aviv.

Pihak militer Israel melaporkan sebagian besar drone berhasil dicegat sebelum mencapai target, namun sejumlah serangan berhasil menimbulkan kerusakan ringan di beberapa lokasi.

Sebanyak tujuh rudal Iran berhasil menghantam wilayah metropolitan Tel Aviv, membuat tujuh orang "terluka ringan dan sedang" setelah serangan yang menghantam perbatasan Tel Aviv dan kota Ramat Gan di Israel.

"Sejauh ini, tujuh orang mengalami luka ringan hingga sedang akibat serangan yang menghantam wilayah perbatasan Tel Aviv dan Ramat Gan," ujar laporan Israel Hayom.

Serangan Iran juga turut memicu kepanikan, warga dilaporkan berhamburan ke tempat perlindungan saat sirine peringatan berbunyi di beberapa kota besar.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan di langit serta puing-puing bangunan yang terkena serpihan rudal.

Pemerintah Israel hingga kini masih dalam keadaan siaga tinggi.

Sementara, pihak militer menyatakan akan memberikan respons terhadap serangan Iran tersebut, namun belum ada pernyataan rinci mengenai bentuk balasan yang akan diambil.

Di sisi lain, Iran menyatakan serangan ini sebagai bentuk "pembalasan yang sah" terhadap serangan Israel sebelumnya.

Pimpinan tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut langkah Israel sebagai provokasi berbahaya yang akan dibalas lebih keras jika berlanjut.

Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel "tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini".

(Tribunnews.com / Namira)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Netanyahu Dievakuasi, Kabur ke Yunani setelah Iran Gempur Balik Israel

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved