Kesehatan

Kemana Perginya Darah Setelah Meninggal? Ternyata Tak Hilang, Tapi Mengalir Kembali ke Sini!

Warna keunguan tersebut dapat terlihat jelas dalam enam jam pertama dan membantu dokter forensik memperkirakan waktu serta posisi kematian.

Editor: Agus Ramadhan
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi mayat atau Jenazah - Kemana Perginya Darah Setelah Mati? Ternyata Tak Hilang, Tapi Mengalir Kembali ke Sini! 

Seluruh proses ini terjadi secara bertahap, tergantung suhu, kelembapan, hingga jenis tanah tempat tubuh berada.

Bisa Dikeluarkan Lewat Proses Pembalseman

Dalam kondisi tertentu, terutama untuk keperluan pemakaman terbuka, darah dalam tubuh bisa dikeluarkan secara manual lewat proses pembalseman (embalming).

Proses ini menggantikan darah dengan cairan pengawet seperti formaldehida.

“Tujuannya untuk menjaga tubuh tetap tampak ‘tenang’ dan memperlambat pembusukan,” ujar Daniel Wescott, Direktur Forensic Anthropology Center di Texas State University, dikutip dari laman HelloSehat.

Wescott menambahkan, jenazah yang dikubur dalam peti biasa akan mulai membusuk dalam waktu satu tahun, namun untuk menjadi kerangka sepenuhnya bisa memakan waktu hingga satu dekade.

Sementara jenazah yang dikubur langsung ke tanah tanpa peti mati bisa menjadi kerangka hanya dalam lima tahun.

Kembali ke Alam

Pada akhirnya, darah dan organ lain akan terurai oleh mikroorganisme, serangga, serta unsur alam lainnya.

Kandungan darah seperti zat besi, protein, dan mineral akan terserap ke dalam tanah, menjadi bagian dari siklus ekosistem.

Nicholas Passalacqua dari Western Carolina University menyebutkan bahwa proses ini adalah bagian dari siklus kehidupan alami, di mana tidak ada bagian tubuh manusia yang benar-benar hilang, tetapi berubah bentuk menjadi bagian dari alam.

Dalam perspektif ilmiah, hal ini sejalan dengan hukum kekekalan energi: bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, hanya berubah bentuk.

Darah manusia setelah kematian tidak menguap atau lenyap begitu saja.

Ia akan mengendap, menggumpal, terurai, dan pada akhirnya menyatu kembali dengan tanah, menjadi nutrisi bagi organisme lain.

Ini merupakan bagian dari siklus alam yang terus berputar. (*)

(Serambinews.com/Rizki Aulia Ramadhan)

*) Penulis merupakan siswa internship dari Muharram Journalism College (MJC) Banda Aceh.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved