Mihrab

Khutbah Jumat - Penghujung Tahun Islam, Harapan Menjadi Golongan Beruntung

“Tentu tidak ada di antara kita yang ingin menjadi orang yang celaka, apalagi meninggal dalam keadaan su'ul khatimah dan menjadi penghuni neraka,”

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Dewan Guru Dayah Ulee Titi, Tgk Ahmad Damanhuri 

Khtubah Jumat - Penghujung Tahun Islam, Harapan Menjadi Golongan Beruntung

SERAMBINEWS.COM - Umat Islam telah berada di penghujung tahun dalam kalender Hijriah. 

Ini momen yang tepat merenung dan menghayati perjalanan hidup kita sepanjang tahun. 

Pertanyaan penting yang patut kita ajukan pada diri sendiri,  apakah kita termasuk golongan orang yang beruntung, orang yang merugi, atau bahkan orang yang celaka.

Dewan Guru Dayah Ulee Titi, Tgk Ahmad Damanhuri akan menyampaikan hal itu dalam khutbah Jumat di Masjid Jamik Al Maghfirah Habib Chiek Kajhu, Kecamatan Baitussalam (20/6/2025), bertepatan dengan 24 Dzulhijjah 1446 H. 

Ia menjelaskan, Rasulullah saw mengelompokkan manusia ke dalam tiga golongan berdasarkan kualitas ibadahnya dari hari ke hari. 

Orang yang beruntung adalah mereka yang hari ini ibadahnya lebih baik daripada kemarin. 

Orang yang merugi, mereka yang ibadahnya hari ini sama saja seperti kemarin. 

Sedangkan orang yang celaka, yaitu mereka yang ibadahnya hari ini justru lebih buruk daripada kemarin.

Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia tergolong orang yang beruntung. 

Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, ia tergolong orang yang merugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia tergolong orang yang celaka." (HR. Al-Hakim)

“Rasulullah saw mengingatkan kita pentingnya selalu mengevaluasi diri. Sudah selayaknya kita menentukan arah tujuan hidup kita dengan jelas,” Tgk Ahmad.

“Jika ingin menjadi orang yang beruntung, maka istiqamahlah dalam meningkatkan kualitas ibadah setiap hari,” sambungnya. 

Tgk Ahmad Damanhuri  menambahkan, jika ingin menjadi orang yang merugi, maka cukuplah merasa puas dengan ibadah yang ada tanpa ada usaha perbaikan.

Jika ingin menjadi orang yang celaka, maka bermalas-malasanlah dan biarkan diri jauh dari Allah Swt. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved