Pendarahan, Mahasiswi Meninggal di Kamar Kos Usai Melahirkan, Pacar Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap

Bayi yang baru dilahirkan dibuang pacar S berinisial B (21) ke bawah jembatan Tegineneng, Pesawaran.

Editor: Faisal Zamzami
TribunJateng.com
ILUSTRASI MELAHIRKAN - Seorang mahasiswi berinisial S ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Kedaton, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (19/6/2025). 

Purwadi mendatangi kamar korban ditemani istri pada Kamis (19/6/2025) sekira pukul 00.55 WIB. 

"Karena bengong, saya turun lagi. Tapi istri saya masih di atas, sepertinya mereka ngomong ke istri saya. Tak lama, saya disuruh naik lagi sama istri ," katanya.

S sempat dibawa ke rumah sakit, namun Purwadi mendapat kabar S meninggal.

Selama ini korban dikenal pendiam dan gerak-geriknya tak menunjukkan sedang hamil.

"Pada saat duduk, saya melihat korban dan normal saja keadaannya. Korban sudah 3 tahun kos tempat saya. Dan kami tidak tahu kalau hamil, karena pakai bajunya selalu besar dan pakai celana jins," imbuhnya.

Baca juga: Bayi yang Dibunuh Brigadir AK Ternyata Hasil Hubungan Gelap, Pelaku Ancam Ibu Korban agar Tak Lapor

Pacar Ditangkap Usai Buang Bayi

Pacar mahasiswi S, telah diamankan oleh Polsek Kedaton untuk mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya membuang bayi hasil hubungan gelapnya dengan sang kekasih. 

Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto mengatakan, polisi telah mengamankan pacar korban dan sengaja membuang bayi tersebut di jembatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. 

"Jadi pria diduga sebagai pacarnya korban telah kami amankan di Polsek Kedaton, sedangkan bayi yang dilahirkan dari pengakuan pelaku telah dibuang di jembatan Tegineneng," kata Kapolsek Kedaton, AKP Budi Harto, Kamis (19/6/2025). 

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan kemarin Rabu (18/6/2025), sekira pukul 22.00 WIB teleh terjadi peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, polisi mendapati bahwa korban meninggal dunia yang merupakan wanita muda melahirkan sendiri di dalam kamar kosannya. 

Bayi tersebut dari pengakuan pacar mahasiswi tersebut bahwa, bayi tersebut dalam kondisi hidup. 

"Karena dari keterangan pelaku saat membawa bayi tersebut ke jembatan Tegineneng bahwa denyut jantungnya masih ada," kata AKP Budi. 

Korban memilih melahirkan sendiri dan tidak ada yang tahu masing-masing orang tua kedua belah pihak.

"Supaya tidak ketahuan melahirkan di rumah sakit maka lahiran di kosan," kata AKP Budi. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved