Putranya Usia 13 Tahun Tewas Ditembak TNI, Fitriyani Tuntut Keadilan, Ingin Pelaku Dihukum Setimpal
Korban tewas ditembus peluru TNI di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, pada pada Minggu (1/9/2024) lalu.
SERAMBINEWS.COM - Kasus tewasnya Muhammad Alfath Arrisky (13) warga Dusun II, Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, terus bergulir di meja hijau.
Korban tewas ditembus peluru TNI di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, pada pada Minggu (1/9/2024) lalu.
Dalam kasus ini 6 pelaku termasuk dua anggota TNI ditetapkan sebagai terdakwa yakni Serka Darmen Hutabarat dan Serda Hendra Fransisko Manalu.
Keduanya merupakan personel TNI Kodim 0204 Deli Serdang yang melakukan penembakan terhadap korban, pada Minggu (1/9/2024) sekira pukul 04.30 WIB.
Ibu korban bernama Fitriyani terus mencari keadilan atas kematian anaknya, M Alfath 13 tahun siswa kelas 2 SMP.
Fitri hanya ingin penembak anaknya mendapatkan hukuman setimpal. Sebagai ibu, dia merasa sangat kehilangan.
Menurutnya, apa yang dilakukan anaknya tidak mesti sampai menghilangkan nyawa.
Sejauh ini, 6 terdakwa tengah menjalani persidangan. Empat diantarnya yang merupakan warga sipil telah dituntut masing-masing 10 bulan dan 4 tahun penjara atas perbuatannya.
"Yang untuk sipilnya sudah vonis itu pun ada yang 10 bulan ada yang empat tahun. Sementara untuk anggota TNI belum vonis, masih sidang," kata Fitri.
Fitri berharap agar kedua anggota TNI yang menembak anaknya bisa diganjar hukuman maksimal.
"Harapan para pelaku mendapatkan hukuman yang sepantasnya," tutupnya.
Baca juga: Aduh! Oknum TNI AL Diduga Terlibat Penyelundupan Barang Mewah ke Aceh, Sempat Diamankan Warga
Fitriyani Terus Mencari Keadilan
Dua oknum TNI yang menjadi terdakwa kasus penempakan yang menewaskan Muhammad Alfath Arrisky kembali menjalani sidang.
Serka Darmen Hutabarat dan Serda Hendra Fransisko Manalu kembali menjalai sidang di Pengadilan Militer Medan, Kamis (19/6/2025).
Keduanya merupakan personel TNI Kodim 0204 Deli Serdang yang melakukan penembakan terhadap korban, pada Minggu (1/9/2024) sekira pukul 04.30 WIB.
Dalam kasus ini 6 pelaku termasuk dua anggota TNI ditetapkan sebagai terdakwa yakni Serka Darmen Hutabarat dan Serda Hendra Fransisko Manalu.
Sementara keempat terduga pelaku sipil yang ditangkap masing-masing berinisial EJN alias R (31) dan MAA alias E (22) keduanya warga Deliserdang, AP alias S (25) warga Perbaungan, dan PMS alias S (47) warga Kota Medan.
Mereka berperan sebagai pengantar korban ke rumah sakit hingga sopir mobil Avanza yang ditumpangi dua personel TNI yang melakukan penembakan.
Fitriyani terus mencari keadilan atas kematian anaknya, M Alfath 13 tahun siswa kelas 2 SMP yang tewas ditembus peluru TNI di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.
Hal itu disampaikan saat ditemui di Pengadilan Militer Medan, Kamis (19/6/2025), Fitri usai menghadiri persidangan atas dua terdakwa anggota TNI.
"Untuk terdakwa ada 6 orang, empat merupakan warga sipil dan dua adalah anggota TNI yang saat ini sedang dalam menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi, " kata Fitriani.
Baca juga: Oknum TNI Bunuh Agen Mobil di Aceh Utara Dituntut Penjara Seumur Hidup, Konsultan Hukum Apresiasi
Fitriyani Ceritakan Kematian Putranya
Muhammad Alfath Arrisky (13) adalah warga Dusun II, Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai.
Malam itu, Fitriyani masih ingat bagaimana anaknya meminta izin untuk nongkrong bersama teman temannya di seputar rumahnya.
Dia pun sempat berpesan agar Alfath cepat pulang sebelum tengah malam.
"Jadi malam itu dia sempat minta izin katanya mau nongkrong sama kawannya di kota Galuh. Itu Sabtu malam. Saya bilang sama siapa, dia bilang sama teman. Yauda saya bilang jangan lama lama pulang," kata Fitriyani.
Alfath lalu meninggalkan rumah menaiki sepeda motor selepas Isya.
Sekitar pukul 23.00 WIB, Fitri sempat menelfon anaknya dan memintanya pulang.
"Saat itu masih dia masih jawab, bilang sebentar lagi pulang masih sama kawan," katanya.
Tak lama Fitri tertidur, sekitar pukul 1.00 WIB, dia terbangun dan mendapati anaknya belum pulang.
Dia sempat mengirim pesan melalui whatsapp, namun pesan tak berbalas.
Menjelang subuh, tiba tiba seorang pria mengetuk pintu rumah Fitri dan mengabarkan anaknya telah berada di rumah sakit Sawit Indah Perbaungan dengan kondisi kritis.
Dia pun shok, lalu buru buru ke rumah sakit.
Di sana Fitri mendapati anaknya terbaring dengan luka yang cukup parah.
"Pas sampai sana saya liat anak saya sudah terbaring dan dalam kondisi meninggal dunia. Namun saya tidak lihat kondisinya, saya gak kuat. Namun dokter bilang dada ditembus peluru hingga ke pinggang dan ada beberapa luka di wajah," kata Fitri.
Dari cerita rekan rekan korban, malam itu Alfaht sedang kumpul di depan Indomaret Kota Galuh, Perbaungan.
Fitri bilang, anaknya diajak teman temannya untuk ikut tawuran.
Dia kemudian berboncengan dengan dua temannya menggunakan sepeda motor milik korban.
Dari arah Perbaungan korban bersama beberapa remaja lain menuju jembatan Ular perbatasan Sergai dan Deliserdang.
"Karena kan dia bawa kreta, jadi dia yang bonceng dua temannya. Katanya ada mau tawuran ke arah jembatan ular," kata Fitri.
Beberapa remaja yang hendak tawuran kemudian berlarian ke arah hotel Deli Indah, Deli Serdang.
Saat itu, Alfath menunggu di depan atas sepeda motor di depan pintu masuk hotel.
Tak lama, dua oknum TNI dan empat warga sipil yang berada di hotel keluar dan mengejar korban menggunakan mobil Avanza dan satu mobil lainnya.
Fitri mengatakan, kedua anggota TNI itu disebut melakukan penembakan terhadap Alfath.
"Karena dikejar takut anak saya lari, temannya melarikan diri. Sementara anak saya pas dikejar terkena tembakan hingga akhirnya jatuh ke dalam parit. Yang melakukan penembakan adalah dua anggota TNI itu," sambung Fitri.
Baca juga: Dorong Ekraf, Ketua Dekranasda Aceh Utara Tinjau Sentra Anyaman dan Lokasi Wisata di Seunuddon
Baca juga: Reposisi Empat Pulau: Antara Koreksi Administratif dan Kegagalan Politik Representatif
Baca juga: Polres Bireuen Serahkan Tersangka dan Barang Bukti Pencabulan Anak ke Jaksa Penuntut Umum Kejari
Artikel ini Sudah tayang di TribunMedan
Kejar Aset Terdakwa Korupsi, Kajati Aceh Sebut DPA Jadi Solusi Pulihkan Keuangan Negara |
![]() |
---|
Prajurit TNI Aniaya 2 Warga Pekanbaru, 1 Orang Tewas, Korban Dipukul Pakai Senjata Api dan Cangkul |
![]() |
---|
Kapolda Aceh Marzuki Ali Basyah dan Pangdam IM Niko Fahrizal Tegaskan Soliditas TNI-Polri |
![]() |
---|
Dugaan Keterlibatan TNI Dalam Kasus Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Kapuspen Angkat Bicara |
![]() |
---|
Lagi, Warga NTT Ditembak Aparat Timor Leste Saat Pertahankan Batas Negara, Ada 8 Selongsong Peluru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.