Konflik Iran vs Israel
Inilah 10 Sistem Pertahanan Udara Terbaik di Dunia, Apakah Indonesia Punya?
Sistem ini dirancang untuk mendeteksi, melacak, dan mencegat berbagai ancaman udara seperti pesawat tempur, rudal, dan drone.
1. S-400 Triumph
S-400 Triumph adalah sistem pertahanan udara paling kuat di dunia saat ini.
Dikembangkan oleh Almaz Central Design Bureau Rusia, sistem ini mengintegrasikan radar, sistem pelacakan, rudal antipesawat, serta pusat komando dalam satu kesatuan.
S-400 dapat menghadapi berbagai jenis ancaman, termasuk pesawat siluman dan rudal jelajah, dengan ketinggian maksimum 56 kilometer.
Rudal pencegat utamanya, seperti 48N6E3 dan 40N6E, memungkinkan penanganan target kecepatan tinggi dan jarak jauh.
Rusia juga telah mulai mengirimkan sistem ini ke Iran, dan India termasuk negara yang telah mengintegrasikannya ke dalam sistem pertahanannya.
Rusia kini juga sedang mengembangkan versi yang lebih canggih, S-500 Prometheus, dengan jangkauan hingga 600 kilometer dan kemampuan antirudal balistik yang lebih superior.
Versi StudyIQ (dalam bentuk tabel)
StudyIQ juga merilis daftar sistem pertahanan udara paling canggih di dunia.
Hasilnya serupa dengan versi FAIR, namun disajikan dalam bentuk tabel.
Berikut daftarnya.
|
Peringkat |
Sistem Pertahanan Udara |
Negara Asal |
Jangkauan Maksimum |
Ketinggian Maksimum |
Kecepatan Pencegat |
Fitur Utama |
| 1 | S-400 Triumph | Rusia | 400 km | 56 km | Mach 14 | Pelacakan dan keterlibatan multi-target secara simultan |
| 2 | THAAD | Amerika Serikat | 200 km | 150 km | Mach 8+ | Pertahanan rudal balistik serang-bunuh dalam fase terminal |
| 3 | David’s Sling | Israel/AS | 300 km | ~15 km | Mach 7+ | Intersepsi presisi menggunakan rudal Stunner canggih |
| 4 | Patriot PAC-3 | Amerika Serikat | 160 km | 24 km | Mach 5 | Sistem yang telah teruji dalam pertempuran dengan rudal pencegat berpemandu radar |
| 5 | S-300VM/Antey-2500 | Rusia | 250 km | 30 km | Mach 7+ | Pertahanan rudal balistik dan jelajah bergerak |
| 6 | Aster 30 SAMP/T | Prancis/Italia | 120 km | 25 km | Mach 4.5 | Cakupan 360 derajat dengan pencegat kelincahan tinggi |
| 7 | HQ-9 | China | 200 km | 27 km | Mach 4.2 | Sistem jarak jauh dengan radar array bertahap |
| 8 | MEADS | AS/Jerman/Italia | 100 km | 20 km | Mach 4+ | Pertahanan 360 derajat yang modular dan mobile, dapat dioperasikan oleh NATO |
| 9 | Barak-8 | India/Israel | 100 km | 20 km | Mach 2+ | Kompatibilitas platform darat dan laut dengan pencari radar aktif |
| 10 | Iron Dome | Israel | 70 km | ~10 km | Mach 2.2 | Sistem intersepsi jarak pendek paling sukses di dunia |
Sistem Pertahanan Udara Indonesia
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia juga memiliki sistem pertahanan udara canggih seperti negara-negara di atas?
Mengutip artikel di situs resmi Kementerian Pertahanan RI, kemhan.go.id, tertanggal 16 April 2021, TNI Angkatan Udara (TNI AU) pernah dipersenjatai dengan peluru kendali (rudal) SAM 75 buatan Uni Soviet pada era 1960-an.
Namun, rudal SAM 75 resmi dinonaktifkan pada awal tahun 1980-an.
Sebagai pengganti, TNI AU memutuskan untuk menambahkan sistem pertahanan udara NASAMS guna memperkuat pertahanan udara nasional.
NASAMS (Norwegian Advanced Surface to Air Missile System) adalah sistem pertahanan udara terintegrasi yang menggunakan rudal sebagai senjata utama untuk menghancurkan sasaran di udara. Sistem ini didukung oleh radar dan pos komando (Command Post) yang berfungsi untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengeksekusi target.
Kemampuan NASAMS mencakup eliminasi terhadap berbagai ancaman udara, termasuk rudal jelajah (cruise missile), rudal udara-ke-darat, pesawat tempur dan pembom tempur, wahana udara tak berawak (unmanned aerial vehicle), serta helikopter.
Kemampuan ini telah terbukti dan teruji di berbagai medan pertempuran dan digunakan oleh banyak negara di seluruh dunia.
NASAMS dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap aset-aset penting dan objek vital bernilai strategis dari serangan udara.
Sistem ini juga dilengkapi dengan kemampuan mendeteksi, mengidentifikasi, dan melacak target, serta mendeteksi keberadaan jammer yang dapat mengganggu operasi sistem NASAMS.
Secara umum, NASAMS terdiri dari beberapa komponen utama: radar, peluncur rudal, pos komando, dan sistem komunikasi pendukung.
NASAMS diproduksi oleh Kongsberg Gruppen, perusahaan teknologi pertahanan internasional yang berbasis di Norwegia.
Pada Oktober 2017, Kongsberg dan Kementerian Pertahanan Indonesia menyepakati kerja sama pengadaan sistem NASAMS.
Hal ini dikonfirmasi melalui artikel resmi yang dipublikasikan di situs Kongsberg.
"Kami sangat senang bahwa Indonesia, sebagai negara pertama di kawasannya, memilih NASAMS untuk pertahanan dalam negerinya. Evolusi teknis yang berkelanjutan dan bertambahnya negara pengguna menegaskan bahwa NASAMS adalah sistem pertahanan udara paling modern dan canggih di dunia," ujar Eirik Lie, Presiden Kongsberg Defence & Aerospace saat itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 10 Sistem Pertahanan Udara Terbaik di Dunia, Sistem Apa yang Dimiliki Indonesia?
Baca juga: Terus Bombardir Israel, Rupanya Iran Baru Pakai 5 Persen Rudal dan Pesawat Nirawak
| Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Siap Lancarkan Serangan Baru Terhadap Iran |
|
|---|
| Iran Siapkan Skenario Militer Hadapi Israel, Ragukan Gencatan Senjata |
|
|---|
| Presiden Iran Masoud Pezeshkian Terluka akibat Serangan Israel |
|
|---|
| Ali Khamenei Muncul Kembali ke Publik di Hari Asyura, Disambut Gembira Warga Iran |
|
|---|
| Menlu Iran Ancam Israel jika Kembali Menyerang, Siap Balas Agresi Zionis dan Sekutunya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.