Konflik Iran vs Israel
Iran Sebut AS Berkhianat, Berjanji Balas Serangan Amerika Serikat
Serangan AS ke Iran dianggap sebagai "pelanggaran berat dan belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap hukum internasional.
SERAMBINEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Iran mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan terbaru AS terhadap fasilitas nuklirnya.
Serangan AS ke Iran dianggap sebagai "pelanggaran berat dan belum pernah terjadi sebelumnya" terhadap hukum internasional.
Oleh karena itu, Iran memiliki hak untuk melawan "agresi" semacam itu dan akan melawan serangan AS.
"Dunia tidak boleh lupa bahwa Amerika Serikat-lah yang, di tengah proses diplomatik, mengkhianati diplomasi," pernyataan Kemenlu Iran dikutip dari Aljazeera, Minggu (22/6/2025)
“(AS berkhianat) dengan mendukung ‘tindakan agresif’ Israel dan sekarang melancarkan ‘perang berbahaya terhadap Iran’," lanjutnya.
Kemenlu Iran menyatakan bahwa sudah jelas bahwa AS tidak mematuhi aturan atau etika apa pun, dan demi mencapai tujuan rezim pendudukan dan genosida, tidak menyisakan pelanggaran hukum atau kejahatan.
"Republik Islam Iran menganggap berhak untuk melawan dengan sekuat tenaga agresi militer AS dan kejahatan yang dilakukan demi membela keamanan dan kepentingan nasional Iran," sambung pernyataan tersebut.
Baca juga: Pidato di Hadapan Rakyatnya, Donald Trump Ungkap Alasan AS Serang Iran dan Hancurkan 3 Situs Nuklir
Iran Siapkan Serangan Balasan
Iran merencanakan serangan balasan usai pasukan militer Amerika Serikat (AS) menghancurkan situs nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025).
Hal itu diungkap oleh penasihat terkemuka pemimpin tertinggi Iran, Hossein Shariatmadari yang menyerukan serangan rudal ke kapal-kapal milik Angkatan Laut AS.
Selain itu, Iran juga berencana untuk menutup Selat Hormuz yang menjadi rute pengiriman minyak utama di dunia.
“Menyusul serangan Amerika terhadap instalasi nuklir Fordow, sekarang giliran kami,” kata Shariatmadari, dikutip dari CNN.
Pemimpin redaksi surat kabar garis keras Kayhan melalui sebuah pesan di Telegram juga mengatakan bahwa Iran tidak akan menunda serangan balasan tersebut.
"Sebagai langkah pertama kita harus meluncurkan serangan rudal ke armada angkatan laut Amerika yang berbasis di Bahrain dan secara bersamaan menutup Selat Hormuz untuk pelayaran Amerika, Inggris, Jerman, dan Perancis," kata dia.
Pesan tersebut diakhiri dengan kutipan dari Al-Quran, yang berbunyi: “Bunuhlah mereka di mana pun kamu dapat menyusul (menemukan) mereka.”
Meski demikian, belum ada tanggapan resmi dari Pemimpin Tertinggi Khamenei atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Baca juga: Netanyahu: AS Telah Memenuhi Janjinya Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran
Ahli sebut kekhawatiran perang sangat nyata
Tak hanya dari internal Iran, serangan balasan juga disampaikan oleh sekutu Iran lainnya.
Direktur Forum Studi Timur Tengah di Universitas Deakin di Australia Shahram Akbarzadeh mengatakan, perang regional bakal terjadi usai pengeboman AS di situs nuklir Iran.
"Ada kekhawatiran yang sangat nyata," kata dia, dikutip dari Al Jazeera.
Akbarzadeh mengatakan, meski Iran telah menjelaskan bahwa mereka memiliki hak untuk menanggapi, tidak menutup kemungkinan sekutu-sekutu di kawasan itu ikut bertindak tanpa menunggu perintah resmi.
"Ada begitu banyak sekutu dan proksi Iran di kawasan tersebut yang mungkin tidak menunggu perintah serangan dari Teheran, yang mungkin mengambil tindakan sendiri untuk menyerang aset AS di kawasan tersebut," ucap dia.
Kelompok Houthi yang didukung Iran misalnya. Melalui anggota biro politik kelompok Yaman, Hezam al-Asad bahkan telah mengeluarkan peringatan singkat kepada AS melalui unggahan di media sosial.
“Washington harus menanggung konsekuensinya,” tulisnya, masih dari sumber yang sama.
Sebelumnya pada November 2023, Angkatan Bersenjata Yaman yang dikendalikan Houthi mengatakan siap menargetkan kapal perang Angkatan Laut AS di Laut Merah jika musuh Amerika melancarkan agresi untuk mendukung Israel.
AS membalas dengan serangkaian serangan udara terhadap target-target Houthi di Yaman yang berlanjut hingga musim semi tahun ini.
Sementara itu, Hamas juga ikut mengutuk serangan AS ke Iran dengan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum Internasional.
"Agresi brutal ini adalah eskalasi yang berbahaya, kepatuhan buta terhadap agenda (Israel), pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Hamas, dikutip dari CNN, Minggu (22/6/2025).
Kelompok militan Palestina yang memiliki hubungan kuat dengan Iran ini mengatakan bahwa serangan AS merupakan pelanggaran terhadap semua norma dan konvensi internasional.
Hamas juga berjanji akan meminta pertanggungjawaban AS dan Israel.
Tak hanya melancarkan serangan balasan, sekutu-sekutu Iran itu juga bisa menargetkan aset AS yang cukup banyak berada di kawasan mereka.
AS serang Iran dengan mengebom 3 situs nuklir
AS melakukan serangan militer terhadap Iran dengan menggempur tiga fasilitas nuklir utama di negara tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Minggu (22/6/2025), hal itu telah dikonfirmasi oleh Presiden AS Donald Trump bahwa serangan udara telah diluncurkan terhadap situs Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Ketiga lokasi target serangan tersebut selama ini dianggap AS menjadi pusat aktivitas pengayaan uranium Iran.
Serangan ini menandai keterlibatan langsung pertama AS dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran yang telah berlangsung lebih dari sepekan.
Trump juga menyebut serangan ini sebagai “kesuksesan besar” dan mengeklaim bahwa seluruh pesawat tempur telah kembali dengan selamat.
Langkah ini memicu respons keras dari Teheran. Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan bahwa “perang dimulai sekarang”.
Ini mengindikasikan bahwa Iran siap meningkatkan eskalasi ke tingkat konflik penuh dengan keterlibatan langsung militer AS.
Baca juga: Mahkamah Agung Pangkas Vonis Hakim Agung Gazalba Saleh dari 12 Jadi 10 Tahun
Baca juga: Ini Aset dan Pangkalan Militer AS di Teluk yang Bisa Menjadi Target Iran dan Sekutu
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel Siap Lancarkan Serangan Baru Terhadap Iran |
![]() |
---|
Iran Siapkan Skenario Militer Hadapi Israel, Ragukan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Presiden Iran Masoud Pezeshkian Terluka akibat Serangan Israel |
![]() |
---|
Ali Khamenei Muncul Kembali ke Publik di Hari Asyura, Disambut Gembira Warga Iran |
![]() |
---|
Menlu Iran Ancam Israel jika Kembali Menyerang, Siap Balas Agresi Zionis dan Sekutunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.