Konflik Iran vs Israel

Tangan Kanan Pemimpin Tertinggi Iran Ungkap Serangan Balasan Usai Dibom Amerika Serikat

Pemimpin redaksi surat kabar garis keras Kayhan melalui sebuah pesan di Telegram juga mengatakan bahwa Iran tidak akan menunda serangan balasan terseb

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar X
ILUSTRASI AS SERANG IRAN - Tiga fasilitas nuklir utama Iran, Fordow, Natanz dan Isfahan, mengalami serangan udara yang diklaim telah diluncurkan oleh Amerika Serikat. 

“Washington harus menanggung konsekuensinya,” tulisnya, masih dari sumber yang sama.


Sebelumnya pada November 2023, Angkatan Bersenjata Yaman yang dikendalikan Houthi mengatakan siap menargetkan kapal perang Angkatan Laut AS di Laut Merah jika musuh Amerika melancarkan agresi untuk mendukung Israel.

AS membalas dengan serangkaian serangan udara terhadap target-target Houthi di Yaman yang berlanjut hingga musim semi tahun ini.

Sementara itu, Hamas juga ikut mengutuk serangan AS ke Iran dengan menyebutnya sebagai pelanggaran hukum Internasional.

"Agresi brutal ini adalah eskalasi yang berbahaya, kepatuhan buta terhadap agenda (Israel), pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Hamas, dikutip dari CNN, Minggu (22/6/2025).

Kelompok militan Palestina yang memiliki hubungan kuat dengan Iran ini mengatakan bahwa serangan AS merupakan pelanggaran terhadap semua norma dan konvensi internasional.

Hamas juga berjanji akan meminta pertanggungjawaban AS dan Israel.

Tak hanya melancarkan serangan balasan, sekutu-sekutu Iran itu juga bisa menargetkan aset AS yang cukup banyak berada di kawasan mereka.

Baca juga: VIDEO Trump Larang Iran Serang Balik, Teheran Siap Perang Skala Penuh dengan Amerika

Kondisi Fordow saat ini

Perwakilan wilayah Qom, tempat situs Fordow berada, Manan Raisi melaporkan bahwa serangan AS terhadap situs nuklir Irang di bawah tanah itu sangat dangkal.

Dia mengatakan bahwa Fordow tidak mengalami kerusakan yang berarti.

"Berdasarkan informasi yang akurat, saya nyatakan bahwa bertentangan dengan klaim presiden AS yang berbohong, fasilitas nuklir Fordow tidak rusak parah, dan sebagian besar kerusakan hanya berada di tanah, yang dapat dipulihkan," kata Raisi, dilansir dari Al Jazeera.

Dia juga menegaskan bahwa tidak ada kebocoran bahan radioaktif yang terdeteksi setelah serangan AS.

Senada dengan Raisi, Komisi Pengawasan Nuklir dan Radiologi Kerajaan Arab Saudi turut mengatakan tidak ada dampak radioaktif yang terdeteksi pada lingkungan usai AS menyerang Iran.

Sementara itu, kantor berita resmi Iran, IRNA menyampaikan, penduduk di sekitar tidak merasakan tanda-tanda ledakan besar saat AS menyerang Fordow.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved