Kesehatan

Melahirkan Normal Setelah Operasi Caesar, Apakah Bisa? dr Boyke: Tergantung Penyebab Sesar Pertama

Pertanyaan tentang kemungkinan melahirkan normal setelah sebelumnya menjalani operasi caesar sering kali muncul di kalangan para ibu.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Kolase TikTok Klinik Pasutri & Meta AI
Seksolog dr Boyke memberikan penjelasan lengkap terkait kemungkinan melahirkan normal setelah operasi caesar, Selasa (24/6/2025). 

"Kontraksi palsu itu biasanya jaraknya lama, makin lama makin lemah, lalu hilang," ujar dr Boyke dikutip Serambinews.com, Jumat (20/6/2025) dari akun TikTok dr Boyke.

Ia menjelaskan bahwa kontraksi palsu biasanya tidak beraturan dan bisa hilang jika ibu hamil beristirahat atau mengubah posisi.

Berbeda dengan kontraksi asli yang menjadi tanda bahwa proses persalinan sudah semakin dekat.

Menurut dr Boyke, "Kalau kontraksi yang asli, intensitasnya makin kuat dan jaraknya makin cepat."

Baca juga: Masuk Usia 45 Tahun? Ini Tanda Tanda Menopause dan Cara Ampuh Mengatasinya Menurut Seksolog dr Boyke

Selain itu, kontraksi asli seringkali disertai dengan pecahnya ketuban, yang menjadi sinyal penting bahwa ibu harus segera dibawa ke rumah sakit.

Suami Wajib Siaga 24 Jam

dr Boyke juga mengingatkan pentingnya peran suami dalam menghadapi momen krusial ini.

"Itulah tugasnya suami, jaga. Suami menjaga agar supaya bisa diantar oleh suaminya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan proses persalinan," katanya.

Dalam masa menjelang persalinan, dukungan dan kesiapsiagaan suami sangat diperlukan. Mulai dari memantau tanda-tanda kontraksi, menyiapkan transportasi, hingga mendampingi istri ke fasilitas kesehatan.

Tips Mengenali Kontraksi Asli:

  • Jarak antar kontraksi semakin pendek.
  • Rasa nyeri makin kuat dan teratur.
  • Tidak hilang meski beristirahat.
  • Bisa disertai pecahnya ketuban atau keluarnya lendir bercampur darah.

Sementara kontraksi palsu biasanya:

  • Tidak teratur.
  • Intensitasnya tidak bertambah.
  • Bisa hilang dengan istirahat.
  • Tidak disertai tanda-tanda lain seperti pecah ketuban.
  • Dengan memahami perbedaan ini, ibu hamil dan suami bisa lebih siap menghadapi persalinan dengan tenang dan terencana. (Serambinews.com/Firdha Ustin)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved