Kesehatan
Masuk Usia 45 Tahun? Ini Tanda Tanda Menopause dan Cara Ampuh Mengatasinya Menurut Seksolog dr Boyke
Menopause bukan hanya soal berhentinya haid, tetapi membawa perubahan besar pada fisik dan emosi wanita, serta berpengaruh pada hubungan suami istri.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Banyak perempuan mulai mengalami gejala menopause lebih awal, bahkan saat memasuki usia 45 tahun.
Menopause bukan hanya soal berhentinya haid, tetapi membawa perubahan besar pada fisik dan emosi wanita, serta berpengaruh pada hubungan suami istri.
Menurut dr Boyke Dian Nugraha, dokter spesialis kandungan dan seksolog, menopause terjadi akibat penurunan hormon estrogen yang drastis, kadang hingga 75 persen, sehingga memengaruhi gairah seksual, suasana hati, dan kondisi fisik seperti kekeringan miss V dan kendurnya payudara.
“Dulu menopause terjadi rata-rata di usia 49-50 tahun, tapi sekarang banyak wanita Indonesia yang sudah mulai merasakan gejala menopause di usia 45 tahun, terutama karena stres, termasuk stres ekonomi,” ungkap dr Boyke dikutip Serambinews.com dari podcast Taulny TV, Kamis (19/6/2025).
Tanda-Tanda Menopause yang Harus Diwaspadai
Beberapa tanda menopause yang umum dialami wanita antara lain:
Baca juga: Terungkap! Kasus Inses di Sumatera Gara-Gara Istri Menopause, Seksolog dr Boyke Angkat Suara
- Penurunan gairah seksual
- Kekeringan pada area kewanitaan
- Payudara kendur dan kulit mulai keriput
- Perubahan mood menjadi mudah marah atau sensitif
- Rasa tidak menarik di mata pasangan
- Penurunan hormon estrogen juga berdampak pada mood dan hubungan dengan suami, sehingga komunikasi dan pengertian sangat diperlukan agar hubungan tetap harmonis.
Baca juga: dr Boyke: Pisahkan Tidur Anak Sejak Dini, Kasus Ini Bukti Akibatnya Bisa Trauma Seumur Hidup
Lanjut dr Boyke, ketidakseimbangan hormonal wanita pada masa menopause juga dapat memicu masalah dalam rumah tangga.
Sementara wanita mulai menopause di usia 45, pria baru mengalami andropause (penurunan hormon testosteron) pada usia 57-60 tahun.
“Hal ini sering menyebabkan ketidakcocokan kebutuhan seksual, yang jika tidak disikapi dengan bijak dapat memicu perselingkuhan,” katanya.
dr Boyke menyarankan beberapa cara untuk mengatasi menopause dan menjaga keharmonisan rumah tangga, antara lain:
- Mengonsumsi suplemen herbal yang mengandung phytoestrogen (estrogen dari tumbuhan)
- Menjaga pola hidup sehat dan aktif
- Konsultasi medis untuk terapi hormon bila diperlukan
- Menjaga komunikasi terbuka dengan pasangan
Baca juga: Benarkah Tidak Boleh Gunakan Sabun di Area Kewanitaan? Ini Penjelasan dr Boyke, Pilih pH yang Tepat
“Ada banyak produk yang dapat membantu meningkatkan gairah dan menjaga keseimbangan hormon, terutama yang mengandung fitoestrogen. Ini sangat membantu wanita di masa menopause,” tambahnya.
dr Boyke menegaskan bahwa menopause adalah proses alami dan bukan alasan untuk mengabaikan pasangan.
Kasus tragis seperti inses yang pernah ditemui dr Boyke, akibat kurangnya pemahaman tentang menopause, harus menjadi pelajaran bagi kita semua.
“Pasangan harus saling memahami dan mendukung, bukan malah menyalahkan atau melakukan tindakan yang merugikan,” pungkasnya.
Jadi Ani Ani Ternyata Ada Kursusnya, dr Boyke Ungkap Tips Jadi Idaman Suami agar Setia
Fenomena "ani ani" atau perempuan yang secara khusus dilatih untuk merayu dan melayani pria kembali menjadi sorotan.
Dalam sebuah podcast yang tayang di kanal YouTube Taulany TV, Dr Boyke Dian Nugraha, dokter spesialis seksologi, mengungkap bahwa para ani ani ini tak datang dengan keahlian alami, mereka dilatih secara sistematis untuk menjadi perempuan idaman versi sebagian laki-laki masa kini.
dr Boyke Ungkap Penyebab Pasangan Susah Punya Anak, Ternyata Bukan Hanya dari Istri |
![]() |
---|
Dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Anti Peradangan: Cukup 1 Sendok Bisa Cegah Kanker hingga Autoimun |
![]() |
---|
8 Manfaat Minum Air Kayu Manis, Bagus untuk Kesehatan Wanita |
![]() |
---|
Bahan Makanan yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Bantu Menjaga Gula Darah Stabil |
![]() |
---|
6 Menu Diet Sehat Tinggi Protein untuk Pertumbuhan Otot Anak, Penting Selama Masa Tumbuh Kembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.