Konflik Palestina vs Israel

Israel Kembali Tembak 10 Warga Gaza saat Antre Bantuan, UNWRA Sebut Titik Distribusi Perangkap Maut

Jumlah korban diperkirakan bertambah, mengingat banyaknya warga luka-luka yang masih dirawat dalam kondisi kritis.

|
Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM/AFP
PENGUNGSI - Pengungsi Palestina meninggalkan Beit Lahiya di Gaza utara, pada 22 Oktober. Sedikitnya sepuluh warga Palestina tewas ditembak dan sejumlah lainnya terluka saat menunggu bantuan kemanusiaan di dekat persimpangan Netzarim di bagian tengah Jalur Gaza, Selasa (25/6/2025). 

SERAMBINEWS.COM, GAZA – Sedikitnya sepuluh warga Palestina tewas ditembak dan sejumlah lainnya terluka saat menunggu bantuan kemanusiaan di dekat persimpangan Netzarim di bagian tengah Jalur Gaza, Selasa (25/6/2025).

Insiden mematikan ini kembali terjadi di sekitar titik distribusi yang dijalankan oleh Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga bantuan yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Menurut laporan Rumah Sakit al-Awda dan Al-Aqsa Martyrs, para korban berasal dari kalangan warga sipil yang mengantre bantuan makanan. 

Jumlah korban diperkirakan bertambah, mengingat banyaknya warga luka-luka yang masih dirawat dalam kondisi kritis.

Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNWRA) Philippe Lazzarini kembali mengecam keberadaan lokasi-lokasi distribusi bantuan tersebut.

Dalam pernyataannya, ia menyebut sistem distribusi GHF sebagai “perangkap maut” karena sering kali memicu penembakan terhadap warga sipil yang kelaparan dan tak bersenjata.

Menurut laporan Al Jazeera, sejak titik distribusi GHF dibuka akhir bulan lalu, berbagai insiden berdarah terus terjadi.

Ratusan warga Palestina dilaporkan tewas ditembak atau terluka hanya karena mencoba mendapatkan bantuan makanan.

Hingga Selasa siang waktu setempat, sumber-sumber rumah sakit di Gaza melaporkan, total 31 warga Palestina telah tewas dalam 24 jam terakhir akibat berbagai insiden, termasuk serangan udara, tembakan langsung, dan kekerasan saat distribusi bantuan.

Seorang warga lagi dikabarkan terbunuh di Rafah saat mencoba memperoleh bantuan makanan. Lima lainnya terluka dalam insiden yang sama.

Baca juga: Berhenti Perang di Iran, Israel Lanjutkan Pembantaian di Gaza, 31 Orang Tewas, Anak-anak dan Wanita

Situasi di Jalur Gaza terus memburuk. Lebih dari dua juta warga kini berada di ambang kelaparan dan anak-anak mengalami malanutrisi. 

Meski Israel mengeklaim telah membuka jalur bantuan, lembaga-lembaga kemanusiaan menilai pasokan yang masuk masih jauh dari cukup dan sangat berisiko karena tidak netral.

Organisasi-organisasi internasional seperti Oxfam dan PBB sebelumnya telah mengecam pengalihan sistem distribusi dari PBB ke lembaga-lembaga seperti GHF yang dinilai rentan terhadap intervensi militer dan politik.

Penembakan dan Penggusuran di Tepi Barat

Sementara aksi kekerasan oleh pasukan Israel juga terjadi di Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel sejak 1967.

Di kamp pengungsi Shu’fat, Yerusalem Timur, perempuan lansia bernama Zahia Judah al-Obaidi (66) tewas tertembak di kepala dalam sebuah penggerebekan militer Israel

Laporan dari kantor berita Palestina, Wafa, menyebut korban ditembak saat pasukan Israel menyerbu permukiman warga.

Media Israel, Ynet News, menyatakan pihak kepolisian telah membuka penyelidikan atas insiden tersebut.

Masih di Tepi Barat, militer Israel menghancurkan sebuah rumah milik warga Palestina di kota Hizma, dekat Yerusalem, tanpa memberikan peringatan sebelumnya. 

Rekaman yang dibagikan otoritas setempat memperlihatkan buldoser Israel merobohkan dinding rumah tersebut.

Pasukan Israel juga dilaporkan menangkap sedikitnya 17 warga Palestina dalam gelombang penggerebekan di berbagai wilayah Tepi Barat pada Selasa pagi. 

Rinciannya meliputi 12 orang dari Hebron dan kota Surif, dua saudara dari kamp pengungsi Balata, dekat Nablus, dua warga dari sekitar Bethlehem, dan satu pemuda dari Beitunia, dekat Ramallah.

 

Baca juga: Iran Tangkap Lebih dari 700 Orang Diduga Terlibat Jaringan Mossad Mata-mata Israel, Tiga Dieksekusi

Baca juga: Apakah Kita Masih Perlu Guru di Era AI?

Baca juga: Bertemu Menteri PU, Mualem Usulkan Pembangunan Terowongan Geurutee: Hampir Tiap Bulan Kecelakaan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved