Konflik Israel Vs Palestina

Konflik di Timur Tengah Memanas, Donald Trum & Netanyahu Sepakati Proposal Akhiri Genosida di Gaza

Pada Jumat (27/6/2025) dinihari waktu Indonesia, kedua pemimpin kedua negara tersebut menyepakati sebuah proposal perdamaian dalam konflik dengan...

Editor: Nurul Hayati
Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar The White House pada Kamis (10/4/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berfoto di Ruang Oval, Gedung Putih, pada hari Selasa (8/4/2025). Sikap Trump yang berubah drastis dalam waktu kurang dari 24 jam menimbulkan pertanyaan besar tentang konsistensi kebijakan luar negeri AS. 

Presiden Amerika Serikat (AS)  Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba-tiba membuat gebrakan baru, setelah terlibat dalam agresi militer dengan Iran. Pada Jumat (27/6/2025) dinihari waktu Indonesia, kedua pemimpin kedua negara tersebut menyepakati sebuah proposal perdamaian dalam konflik dengan Palestina di Gaza.

SERAMBINEWS.COM - Perjanjian Abraham atau Abraham Accords menjadi salah satu poin isi kesepakatan dalam proposal yang kabarnya disetujui Donald Trump dan Benjamin Netanyahu.

Presiden Amerika Serikat (AS) dan Perdana Menteri Israel tersebut diberitakan Israel Hayom  menyepakati kerangka kerja untuk mengakhiri genosida di Gaza.

Dalam proposal tersebut, mereka membahas kurun waktu genosida berakhir.

 Termasuk Perjanjian Abraham terkait dengan normalisasi daerah di Timur Tengah.

Presiden Amerika Serikat (AS)  Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tiba-tiba membuat gebrakan baru, setelah terlibat dalam agresi militer dengan Iran.

Pada Jumat (27/6/2025) dinihari waktu Indonesia, kedua pemimpin kedua negara tersebut menyepakati sebuah proposal perdamaian dalam konflik dengan Palestina di Gaza.

Menurut Israel Hayom, Trump dan Netanyahu pada prinsipnya telah menyetujui sebuah kerangka kerja untuk mengakhiri Perang Gaza.

 Sedikitnya terdapat tiga poin yang menjadi sorotan.

Yang pertama terkait waktu.

Kemudian Perjanjian Abraham dengan menyinggung dua negara lain.

Kemudian poin ketiga adalah kedaulatan Israel di beberapa wilayah Tepi Barat.

Berikut tiga poin tersebut lebih rinci dikutip dari Israel Hayom:

Penduduk Palestina melarikan diri dari zona konflik dengan mobil, kereta keledai, dan berjalan kaki, membawa barang-barang mereka ke daerah yang lebih aman menyusul serangan militer Israel yang intens di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza utara pada 21 Mei 2025.
Penduduk Palestina melarikan diri dari zona konflik dengan mobil, kereta keledai, dan berjalan kaki, membawa barang-barang mereka ke daerah yang lebih aman menyusul serangan militer Israel yang intens di Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza utara pada 21 Mei 2025. (SERAMBINEWS/anadoulu agency)

Serangan Israel ke Gaza Hari Ini Tewaskan 71 Orang, 1 Anak Palestina Meregang Nyawa Ditempak Sniper

1. Mengakhiri Genosida Gaza dalam waktu dua minggu.

2. Memperluas Perjanjian Abraham agar mencakup negara-negara seperti Suriah dan Arab Saudi.

3. Memajukan solusi dua negara dengan “kedaulatan Israel yang terbatas” di beberapa wilayah Tepi Barat.

AKHIR GENOSIDA - Kabar Trump dan Netanyahu menyepakati proposal dihentikannya genosida di Gaza

Baca juga: Israel Kembali Bombardir Gaza, 71 Warga Palestina Tewas di Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447

Perundingan

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump demi mewujudkan perdamaian menyeluruh dengan Israel.

Pernyataan ini muncul pada Selasa (25/6/2025) dan diberitakan oleh sejumlah media internasional seperti TRT World dan Middle East Monitor.

 “Kami siap bekerja sama dengan Presiden Trump untuk mencapai perdamaian menyeluruh dan adil berdasarkan solusi dua negara,” ujar Abbas seperti dikutip Anadolu Agency.

Sikap ini menandai pendekatan baru Abbas terhadap Trump.

Sebelumnya, hubungan keduanya sempat memburuk setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017 dan memindahkan kedutaan AS ke kota tersebut—kebijakan yang dikecam oleh Palestina dan sebagian besar komunitas internasional.

Kini, Abbas tampak memilih jalur pragmatis.

Dalam pernyataan terbarunya, ia menekankan upaya perdamaian harus didasarkan pada hukum internasional, resolusi-resolusi PBB, dan menjamin berdirinya negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Menurut laporan Middle East Monitor, Abbas menyebut rakyat Palestina masih percaya pada perdamaian, meski kondisi di lapangan terus memburuk akibat perluasan permukiman Israel dan kekerasan di wilayah pendudukan.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel maupun pernyataan dari Gedung Putih terkait kesiapan Abbas untuk membuka kembali dialog dengan Trump.

Sementara itu, komunitas internasional termasuk Uni Eropa dan PBB tetap menyerukan solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan realistis untuk mengakhiri konflik panjang di kawasan.

Seorang analis Timur Tengah yang dikutip Middle East Monitor menyebut pernyataan Abbas sebagai "tanda fleksibilitas politik" untuk menjaga relevansi Palestina dalam peta diplomasi global yang terus berubah.

Baca juga: Blak-blakan, Israel Incar Pemimpin Tertinggi Iran Dalam 12 Hari Perang, Khameini Sembunyi di Bunker

9 Tewas Akibat Serangan Israel ke Sekolah di Gaza
Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di sebuah sekolah di Kota Gaza meningkat menjadi sembilan orang.

Informasi ini disampaikan oleh sumber di Rumah Sakit al-Shifa.

Sekolah tersebut menampung pengungsi yang terlantar dan terletak di lingkungan Sheikh Radwan, Gaza.

 Serangan terjadi di tengah konflik yang masih berlangsung antara Israel dan Iran.

Serangan udara Israel di Jalur Gaza terus berlangsung setiap hari.

Israel Tangkap Lebih dari 20 Warga Palestina di Tepi Barat
Pasukan Israel melakukan serangan di desa al-Arooj, Tepi Barat, dan menahan lebih dari 20 warga Palestina.

Informasi ini disampaikan oleh sumber kepada Al Jazeera Arabic.

Desa al-Arooj terletak di tenggara Betlehem, di wilayah Palestina yang diduduki.

Sebelumnya, pasukan Israel juga menyerbu kota Nablus dan menahan 14 warga.

Beberapa wilayah di Hebron turut menjadi sasaran pada Kamis (26/6/2025) pagi.

Serangan harian oleh pasukan Israel di Tepi Barat telah terjadi sejak Oktober 2023, usai serangan Hamas.

Baca juga: Donald Trump Serukan Iran Menyerah Tanpa Syarat, Khameini: Presiden AS Terlalu Banyak Cakap

Drone Israel Serang Khan Younis, Satu Tewas
Satu orang tewas dalam serangan drone militer Israel di barat Khan Younis, Gaza selatan.

Serangan terjadi di dekat rumah sakit lapangan milik Yordania.

Sumber dari Rumah Sakit Nasser menyebutkan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Trump dan Netanyahu Sepakati Proposal Akhiri Genosida di Gaza, 2 Negara Disebut, 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved