Berita Internasional

Wakil PM Thailand Tuduh Ketua Senat Kamboja Hun Sen Lancarkan Perang Informasi, Kedua Negara Memanas

“Kami bahkan tidak tahu apa motif sebenarnya. Namun yang jelas dia terlibat dalam perang informasi dan permainan psikologis," kata Wakil PM Thailand.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
KOLASE SERAMBINEWS.COM/IST
Wakil Perdana Menteri yang juga Menteri Pertahanan, Phumtham Wechayachai (kiri) merespon terkait pernyataan publik Ketua Senat Kamboja, Hun Sen (kanan) pada Jumat (27/6/2025). 

“Pada 14 Juni, Thaksin menyerang saya secara daring. Sementara itu, Perdana Menteri Thailand tidak menghormati militer dan monarkinya sendiri. Saya akan mengungkapkan kebenaran hari ini,”

“Kamu boleh menghina tentara dan rajamu sendiri – tapi kamu tidak bisa melakukan hal yang sama kepadaku. Itu tidak akan berhasil,” tegas Hun Sen.

Menolak anggapan bahwa rekamannya ilegal, Hun Sen berkata: "Tidak ada hukum yang melarang saya merekam percakapan. Mengapa Perdana Menteri Thailand takut dengan rekaman audio yang bocor?"

Ia menutup pidatonya dengan nada menantang. 

“Jika Anda ingin mengajukannya ke Mahkamah Internasional, silakan saja. Saya di Kamboja. Ajukan 5.000 keluhan Anda – saya tidak peduli,” Hun Sen menantang.

Ia melanjutkan omelannya terhadap kepemimpinan Thailand, menuduh Paetongtarn menggunakan tindakan keras terhadap pusat panggilan sebagai dalih untuk melakukan tindakan permusuhan dan agresi perbatasan.

"Sebagai Perdana Menteri Thailand, Anda seharusnya tidak bersikap seperti ini," katanya. 

"Anda mengklaim bahwa Anda pergi ke perbatasan untuk mengatasi penipuan pusat panggilan, tetapi Anda memerintahkan perbatasan ditutup mulai tanggal 7 Juni dan memperpanjang penutupan lebih lanjut."

“Anda menutup perbatasan dengan kedok menekan penipuan, padahal sebenarnya niat Anda adalah agresi,”

"Saya selalu mengatakan bahwa penipuan daring masih jauh dari selesai – kita perlu kerja sama untuk mengatasinya. Jadi mengapa Anda menggunakannya untuk menyerang Kamboja?,” kata Hun Sen.

Ia menegaskan bahwa Kamboja telah bersabar demi hubungan bilateral, seraya mengisyaratkan bahwa Thailand telah menjadi pihak yang mendukung kelompok kriminal yang beroperasi di sepanjang perbatasannya dengan Myanmar dan Laos.

(Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved