Breaking News

Berita Bireuen

UNISAI Samalanga Luncurkan Aplikasi Repository, Mahasiswa Wajib Unggah Karya Ilmiah dalam Digital

“Mahasiswa kini diwajibkan menyerahkan karya ilmiahnya dalam bentuk cetak dan digital.

|
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nur Nihayati
IST
Aplikasi - Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI), Samalanga Bireuen, Sabtu (28/6/2025) melakukan sosialisasi dan meluncurkan aplikasi Repository, 

“Mahasiswa kini diwajibkan menyerahkan karya ilmiahnya dalam bentuk cetak dan digital.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI), Samalanga, Bireuen, Sabtu (28/6/2025) melakukan sosialisasi dan secara resmi meluncurkan aplikasi Repository.

Hal ini institusi pertama sebagai langkah strategis dalam mendukung keterbukaan akses ilmiah dan penguatan budaya riset di lingkungan kampus.

Aplikasi tersebut suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola dan  menyimpan berbagai dokumen digital, termasuk karya ilmiah dan berbagai data.

Kepala Perpustakaan UNISAI, Tgk Zulfahmi MAg mengatakan, repository institusi UNISAI yang kini dapat diakses melalui laman
repository.unisai.ac.id menjadi pusat penyimpanan dan diseminasi karya ilmiah civitas akademika.

Disebutkan, termasuk skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan artikel ilmiah lainnya.

Peluncuran ini merupakan respons terhadap kebutuhan institusi dalam menghadapi dinamika perkembangan teknologi informasi serta meningkatnya tuntutan transparansi dan akuntabilitas akademik.

“Repository ini bukan hanya sebagai tempat penyimpanan karya ilmiah, tetapi menjadi wajah intelektual universitas yang bisa diakses secara terbuka oleh masyarakat luas dan lembaga-lembaga pemeringkat global,” ujar Tgk Zulfahmi dalam sambutannya pada acara peluncuran yang digelar di aula Rektorat UNISAI.

Selama ini, karya ilmiah mahasiswa dan dosen UNISAI belum terdokumentasi secara sistematis dalam platform digital.

Dengan hadirnya aplikasi repository ini, seluruh karya ilmiah akan mulai dikumpulkan, diunggah, dan diarsipkan melalui sistem berbasis E-prints – sebuah perangkat lunak repository bersumber terbuka yang banyak digunakan oleh perguruan tinggi di dunia.

Proses migrasi dan pengumpulan konten dimulai pada pertengahan tahun 2025, dengan dukungan penuh dari Direktorat Akademik dan seluruh program studi. 

Sebagai bentuk komitmen, UNISAI menetapkan bahwa mulai semester ini, penyerahan tugas akhir menjadi salah satu syarat wajib untuk mengikuti yudisium dan memperoleh surat bebas pustaka.

“Mahasiswa kini diwajibkan menyerahkan karya ilmiahnya dalam bentuk cetak dan digital.

Bahkan ke depan, kita siapkan sistem unggah mandiri agar prosesnya semakin efisien.

Mahasiswa bisa mengunggah langsung, kemudian divalidasi oleh program studi, dan perpustakaan akan memberikan surat bebas pustaka secara otomatis setelah disetujui,” jelas Tgk. Zulfahmi.

Rektor UNISAI, Dr Tgk Muhammad Abrar Azizi MSos menyambut baik
peluncuran aplikasi ini sebagai tonggak penting menuju universitas
berbasis riset.

Dalam pidatonya, beliau menegaskan bahwa repository institusi akan menjadi tulang punggung dalam membangun reputasi akademik UNISAI di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami berharap repository.unisai.ac.id akan menjadi pusat pengetahuan yang mencerminkan kontribusi ilmiah UNISAI bagi kemajuan bangsa dan peradaban.

Ini adalah langkah awal dari perjalanan panjang untuk menjadi universitas unggul dan berdaya saing global,” tutur Rektor UNISAI.

Sementara itu, Arkin SIP, salah satu pustakawan muda yang terlibat
langsung dalam pengembangan sistem, mengungkapkan harapannya agar repository ini menjadi alat yang memudahkan akses pengetahuan bagi seluruh mahasiswa.  

“Kami ingin repository ini tidak hanya menjadi tempat simpan dokumen, tetapi juga menjadi sumber pembelajaran dan
inspirasi bagi mahasiswa untuk lebih aktif dalam riset dan penulisan
ilmiah,” ucap Arkin.

Agussalim, SPd MPd  selaku Ketua Lembaga Penjaminan Mutu UNISAI, menyatakan bahwa kehadiran repository institusi akan turut memperkuat sistem akreditasi dan dokumentasi akademik.  

“Ini adalah kemajuan yang sangat strategis dalam peningkatan mutu institusi. Ke depan, repository ini akan menjadi rujukan penting dalam audit akademik, akreditasi, hingga kolaborasi penelitian lintas kampus,” ujar Agussalim.

Dalam waktu dekat, pelatihan bagi mahasiswa juga akan dilaksanakan secara bertahap melalui program literasi informasi di setiap fakultas.

Dengan semangat transformasi digital dan keterbukaan ilmu pengetahuan, UNISAI berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem akademik yang adaptif, inklusif, dan berorientasi masa depan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved