Berita Luar Negeri

Perjudian Politik PM Israel Benjamin Netanyahu: Serang Iran Tanpa Jaminan Dukungan dari AS

Namun, indakannya selalu diperhitungkan dengan cermat, terutama dalam menilai konsekuensi militer dan politik dari tindakan terhadap Iran.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar The White House pada Kamis (10/4/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berfoto di Ruang Oval, Gedung Putih, pada hari Selasa (8/4/2025). Sikap Trump yang berubah drastis dalam waktu kurang dari 24 jam menimbulkan pertanyaan besar tentang konsistensi kebijakan luar negeri AS. 

Perjudian Politik PM Israel Benjamin Netanyahu: Serang Iran Tanpa Jaminan Dukungan dari AS

SERAMBINEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengambil langkah paling berani sepanjang karier politiknya dengan melancarkan serangan pendahuluan terhadap Iran tanpa kepastian dukungan militer AS.

Langkah nekat PM Israel itu merupakan ‘perjudian’ paling bahaya dalam karir politiknya.

Netanyahu telah menghabiskan hampir tiga dekade memperingatkan bahwa Iran merupakan ancaman nyata bagi Israel.

Namun, kata-kata dan tindakannya selalu diperhitungkan dengan cermat, terutama dalam menilai konsekuensi militer dan politik dari tindakan terhadap Iran.

Pada 12 Juni, gaya itu berubah. Menurut laporan The Wall Street Journal, pada hari itu, Netanyahu membuat "pertaruhan" terbesar dalam karier politiknya.

Itu terjadi ketika ia memerintahkan angkatan udara Israel untuk menyerang Iran, tanpa jaminan apa pun bahwa Amerika Serikat akan berpartisipasi dan membantunya mencapai tujuan serangan itu.

Kampanye ini menunjukkan kekuatan militer dan intelijen Israel, yang sebagian mengubah keseimbangan kekuatan di Timur Tengah dan menegaskan posisi Israel di kawasan tersebut.

Pada 20 Juni 2025, di media sosial X, Perdana Menteri Israel mengunggah pidato lama ayahnya, yang memperingatkan ancaman eksistensial yang dapat ditimbulkan oleh Iran yang memiliki senjata nuklir.

Sang ayah, Benzion Netanyahu juga menyarankan bagaimana Israel harus menghadapi ancaman itu.

"Tataplah bahaya di hadapan kita, pertimbangkan dengan tenang apa yang perlu dilakukan, dan bersiaplah untuk ikut serta dalam pertempuran ketika ada peluang untuk berhasil,” katanya.

Netanyahu telah memperingatkan tentang ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh Iran setidaknya sejak awal 1990-an. 

Menurut laporan The Wall Street Journal, Netanyahu secara serius mempertimbangkan untuk menyerang Iran pada tahun 2010, 2011, dan 2012. 

Namun, pada saat itu, perdana menteri Israel tidak dapat meyakinkan komandan militer dan intelijen untuk berpartisipasi dalam rencana tersebut.

"Perjudian" berhasil?

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved