Konflik Israel vs Iran

Hacker Iran Beraksi, Siap Guncang Dunia Politik AS dengan 100 GB Email Sekutu Donald Trump

Kelompok peretas Iran diketahui sering memanfaatkan kerentanan sistem yang belum ditambal, kata sandi lemah, serta bekerja sama dengan operator...

Editor: Nurul Hayati
()
Ilustrasi seorang hacker menyerang media sosial dan berbagai situs para pemimpin dunia. 

Kelompok peretas Iran diketahui sering memanfaatkan kerentanan sistem yang belum ditambal, kata sandi lemah, serta bekerja sama dengan operator ransomware untuk mencuri dan membocorkan data.

SERAMBINEWS.COM - Seiring meningkatnya tensi geopolitik, FBI, NSA, DC3, dan DHS merilis peringatan gabungan bahwa organisasi-organisasi AS, khususnya yang memiliki keterkaitan dengan Israel atau sektor pertahanan, bisa menjadi target serangan dunia maya Iran.

Mereka menegaskan bahwa meski belum ada bukti kampanye siber besar-besaran yang terkoordinasi, ancaman tetap nyata. 

Kelompok peretas Iran diketahui sering memanfaatkan kerentanan sistem yang belum ditambal, kata sandi lemah, serta bekerja sama dengan operator ransomware untuk mencuri dan membocorkan data.

Pada November 2023, peretas yang terafiliasi dengan IRGC meretas sistem pengolahan air di beberapa negara bagian AS, menargetkan perangkat buatan Israel sebagai bentuk balasan terhadap serangan militer di Gaza.

Menurut pakar keamanan Frederick Kagan dari American Enterprise Institute, kebangkitan kelompok Robert bisa jadi bagian dari balas dendam terukur Iran. 

“Mereka diarahkan untuk menggunakan taktik asimetris yang tidak memicu serangan militer besar dari AS atau Israel. Membocorkan email, meski sensitif, tidak akan menyebabkan perang,” ujarnya.

Kolase Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Kolase Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Kolase Tribun Jambi)

Baca juga: Kisah Mencekam WNI di Iran, Teheran Bak Kota Mati Diserang Israel, Ledakan Menggema dan Terisolasi

Sebuah kelompok peretas yang diduga berafiliasi dengan Iran mengklaim memiliki lebih dari 100 gigabyte email rahasia milik sejumlah tokoh penting dalam lingkaran Presiden AS Donald Trump.

Dalam wawancara dengan Reuters, peretas yang menggunakan nama samaran Robert mengancam akan membocorkan data tersebut ke publik, berpotensi mengguncang lanskap politik menjelang pemilu AS 2024.

Data yang diretas disebut berasal dari akun email milik Susie Wiles (Kepala Staf Gedung Putih), pengacara Trump Lindsey Halligan, penasihat lama Trump Roger Stone, serta Stormy Daniels, mantan bintang film dewasa yang pernah berseteru secara hukum dengan Trump.

 Sebagian email ini bahkan sudah dibocorkan ke sejumlah jurnalis beberapa bulan lalu.

Salah satu email yang sudah diverifikasi oleh Reuters mengungkap dugaan pengaturan keuangan antara Trump dan pengacara yang mewakili mantan kandidat presiden Robert F. Kennedy Jr. yang kini menjabat sebagai menteri kesehatan di kabinet Trump, dikutip dari Al-Arabiya.

Meski belum mengomentari klaim tersebut secara resmi, Gedung Putih dan FBI bereaksi keras. 

Baca juga: Israel Porak-poranda Dihantam Rudal Iran, Warga Netanyahu Jarah Mall, Uang Tunai hingga Emas Raib

Direktur FBI Kash Patel menegaskan bahwa siapa pun yang terlibat dalam pelanggaran keamanan nasional akan diselidiki dan dituntut sesuai hukum.

Jaksa Agung Pam Bondi menyebut tindakan ini sebagai “serangan siber yang tidak bermoral.”

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved