Breaking News

30 Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam Belum Ditemukan, Basarnas Kerahkan Drone Cari Korban

Dari total 65 penumpang dan awak kapal, hingga Kamis malam sebanyak 35 orang telah ditemukan, terdiri dari 29 korban selamat dan 6 meninggal dunia.

Editor: Faisal Zamzami
BASARNAS
KAPAL TENGGELAM - Tim SAR melakukan evakuasi korban setelah sebuah feri KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 65 orang tenggelam di dekat Pulau Bali, Rabu (2/7/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Proses pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam lalu masih berlangsung.

Dari total 65 penumpang dan awak kapal, hingga Kamis malam sebanyak 35 orang telah ditemukan, terdiri dari 29 korban selamat dan 6 meninggal dunia.

Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) mengerahkan pesawat nirawak atau drone dalam upaya pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya, menyatakan bahwa dua unit drone telah dikerahkan untuk mendeteksi keberadaan objek di permukaan maupun di bawah laut.

"Ada dua unit drone sudah kami kerahkan," ujar Sidakarya pada Jumat (4/7/2025) di Pos Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Selain penggunaan drone, Basarnas juga memaksimalkan sejumlah alat utama dari unsur udara dan laut untuk mendukung pencarian.

Dalam operasi pencarian dari udara, helikopter milik Basarnas, helikopter swasta Air Bali, serta unsur udara dari TNI AL dan kepolisian turut dikerahkan.

 Di sisi laut, kapal KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, dan sejumlah perahu karet (RIB) dari Pos Pencarian dan Pertolongan yang berada di Kabupaten Jembrana, Buleleng, dan Banyuwangi juga ikut melakukan penyisiran.

Pencarian tidak hanya dilakukan di tengah laut, tetapi juga di sepanjang pesisir pantai, termasuk Pantai Pebuahan, Jembrana, yang sebelumnya menjadi lokasi ditemukannya sejumlah korban pada Rabu (2/7/2025).

"Baik unsur laut maupun udara, sudah kami laksanakan. Tim SAR gabungan sudah menyisir di sekitar pantai Pebuahan dan sekitarnya," ucap Sidakarya.

Hingga saat ini, Basarnas melaporkan masih ada 30 orang korban yang dinyatakan hilang, yang terdiri dari 23 penumpang dan 7 anak buah kapal (ABK).

Ketika ditanya mengenai kemungkinan para korban yang belum ditemukan terjebak di dalam bangkai kapal, Sidakarya enggan berspekulasi.

"Untuk terjebak atau tidaknya, saya tidak berani memastikan. Tapi kami tetap berusaha maksimal dalam pencarian," tutupnya.

Baca juga: Update KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, 33 Orang Ditemukan, 5 Korban Meninggal

6 Korban Meninggal Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Dapat Santunan Rp 50 Juta

 Jasa Raharja memastikan korban meninggal dunia dalam insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, akan mendapatkan santunan.

Kepala Bagian Operasional Jasa Raharja Bali, I Gusti Putu Ngurah Arga Gotama menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya korban dalam peristiwa Rabu (2/7/2025) malam itu.

Ia menyatakan, Jasa Raharja akan menunggu hasil investigasi terkait kejadian tersebut.

Hasil investigasi itu digunakan sebagai dasar membayarkan santunan.

"Jasa Raharja menunggu laporan investigasi sebagai dasar kami membayarkan santuan pada ahli waris," ujar Arga di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Jumat (4/7/2025).

 Ia menambahkan, korban yang meninggal dunia akan mendapat santunan senilai Rp 50 juta.

Sementara korban yang mengalami luka-luka, akan ditanggung biaya pengobatannya hingga Rp 20 juta.

"Yang luka-luka dan dirawat di RSUD Negara ada 2 orang. Seluruhnya sudah kami jaminkan biaya pengobatannya maksimal Rp 20 juta," sebutnya.

Kata dia, untuk proses klaim itu petugas Jasa Raharja akan mendatangi langsung alamat rumah korban sesuai domisili.

Petugas akan meminta berbagai persyaratan pengajuan seperti KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, maupun akta nikah sebagai persyaratan untuk pengajuan.

"Jadi nggak perlu korban maupun ahli waris mengajukan. Melainkan petugas kami proaktif jemput bola ke rumah korban," kata dia.

Baca juga: Kapal Tenggelam di Selat Bali, 6 Orang Meninggal, Balita asal Aceh Besar Disebut Jadi Korban

KNKT Mulai Buka Penyelidikan Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

 

Penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam, tengah diinvestigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kelayakan kapal saat mengangkut penumpang dari Pelabuhan Kepatang Banyuwangi menuju Gilimanuk Bali, akan diperiksa.

"Investigasi akan kami lakukan, ketika kapal berangkat. Bisanya kapal berangkat ada SPB (Surat Persetujuan Berlayar), apakah sesuai dengan ketentuan," ujar Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono saat rapat SAR di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Jawa Timur, Jumat (4/7/2025).

Selain itu, kata dia, setiap kru kapal pasti mendapatkan pelatihan kedaruratan bila armada tersebut mengalami kecelakaan laut.

Seharusnya para kru sudah melakukan langkah antisipasi itu.

 "Kami sudah kumpulkan video dari media sosial. Karena setiap kapal ada pemancar yang otomatis menyala ketika kapal itu kecelakaan," ujar dia.

Soerjanto mengaku, juga akan memeriksa jumlah sekoci yang mengiringi Kapal Tunu Pratama Jaya ketika berlayar di Selat Bali.

"Karena sekoci sangat membantu dalam situasi gawat darurat, sambil menunggu tim penyelamatan datang," tuturnya.

Menurutnya, investigasi juga akan dilakukan, dengan melakukan evaluasi menyeluruh kelayakan kapal Tunu Pratama Jaya mulai berangkat hingga kecelakaan.

"Untuk mencari kelemahannya di mana, guna dijadikan rekomendasi, supaya kecelakaan dengan penyebab yang sama bisa terhindarkan," kata Soerjanto lagi.

Hasil investigasi ini akan dioptimalkan, ketika proses pencarian korban tenggelamnya Kapal Tunu Pratama Jaya selesai dilakukan.

Baca juga: SOSOK Abdul Rahman Saleh, Jaksa Agung Era SBY Meninggal di Usia 76 Tahun, Eks Wartawan dan Dubes

Baca juga: Diikuti Paris Saint Germain dan AC Milan, "Aura Farming " Tarian Anak Pacu Jalur Riau Viral Mendunia

Baca juga: Cara Mencairkan BSU Rp 600 Ribu Lewat Pos Indonesia, Tak Perlu ke Kantor, Bantuan Diantar Petugas

 

 

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved