Berita Banda Aceh
Lestarikan Budaya Lokal, Dosen UIN Ar-Raniry Gagas Kalender Hijriah dan Penanggalan Bulan Aceh
Lestarikan Budaya Lokal, Dosen UIN Ar-Raniry Gagas Kalender Hijriah dan Penanggalan Bulan Aceh
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Muhammad Ichsan Thaib, berhasil menggagas karya inovatif dengan memadukan penanggalan Islam dengan sistem bulan tradisional masyarakat Aceh.
Ichsan mengaku, karya inovatif berupa kalender Hijriah yang dilengkapi dengan penanggalan bulan Aceh itu lahir atas kegelisahan dirinya akan lenyapnya penanggalan tradisional Aceh.
“Karya ini lahir dari kegelisahan saya pribadi. Kita melihat bahwa banyak masyarakat Aceh, terutama generasi muda, yang mulai melupakan penanggalan tradisional kita. Padahal, ini adalah bagian dari identitas budaya yang sangat bernilai,” ujar Ichsan, Sabtu (5/7/2025).
Ichsan menyampaikan, bahwa karya tersebut telah mendapatkan hak cipta resmi dan memperoleh sambutan positif dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, ulama, hingga tokoh adat.
Baca juga: Dua Dekade Damai Aceh, UIN Ar-Raniry Luncurkan Program S2 Peace and Development Studies
Kalender ini, lanjut dia, dinilai sebagai langkah strategis dalam menghidupkan kembali pengetahuan lokal yang perlahan mulai dilupakan.
“Kalender Hijriyah plus bulan Aceh tidak hanya menampilkan tanggal-tanggal penting dalam Islam, tetapi juga nama-nama bulan dalam tradisi Aceh seperti Asan Usen, Safa, Moulot, dan lainnya,” jelasnya.
Ia meyakini, kalender ini bisa menjadi sarana edukatif yang efektif, terutama dalam konteks pelestarian adat dan penguatan identitas keacehan yang berbasis nilai-nilai Islam.
Lebih lanjut, kata Ichsan, sejumlah tokoh masyarakat dan akademisi juga telah menyatakan dukungan terhadap penyebarluasan kalender ini.
Untuk itu, ia berharap dukungan Pemerintah Aceh dan DPRA agar kalender ini dapat diterapkan secara luas di lembaga pendidikan, dayah, balai pengajian, hingga ke tingkat gampong.
“Kami berharap pemerintah ikut mendorong penyebaran kalender ini kepada masyarakat. Kalender ini bukan hanya alat penunjuk waktu, tapi juga media dakwah dan pelestarian budaya yang Islami,” pungkasnya.
Baca juga: Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Punya Biro Konsultasi untuk Mahasiswa dan Masyarakat Umum
Wagub Aceh dan Menko Zulhas Sepakati Jadikan Kopdes Ujung Tombak Ketahanan Pangan |
![]() |
---|
Golkar Harap Pemerintah Tinjau Ulang Pengelolaan Karbon di Aceh |
![]() |
---|
Kabar Gembira! Kini di Koperasi Desa Merah Putih Bisa Dapat LPG 3 Kg Bersubsidi |
![]() |
---|
Kena Bujuk Rayu Kekasih, Wanita Muda Berzina dengan Pacar di Hotel Banda Aceh |
![]() |
---|
Menko Zulkifli Hasan Sebut Koperasi Desa Merah Putih Sudah Bisa Ajukan Modal Pinjaman Rp3 M ke Bank |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.