Breaking News

Ramalan Gelap AI yang Akan Gantikan Posisi Manusia, Dari 8 Miliar Menjadi 100 Juta, Dunia Akan Sunyi

Dari 8 miliar jiwa hari ini, dunia bisa tinggal dihuni 100 juta orang saja dalam waktu kurang dari 3 abad.

Editor: Amirullah
Freepik.com/rawpixel.com
ILUSTRASI AI - Ilustrasi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang diunduh dari laman freepik.com, Rabu (4/6/2025). Pakar ilmu komputer dari Amerika memperingatkan bahwa suatu hari nanti AI akan menggantikan manusia, membuat populasi manusia menurun. (Freepik.com/rawpixel.com) 

“Hampir semuanya, bahkan pengambilan keputusan di kantor, akan diambil alih oleh AI.”

“Ini akan menjadi bencana bagi masyarakat global.”

Dengan nada nyaris apokaliptik, Kak mengungkap bahwa para demografer memperkirakan skenario terburuk dapat terjadi: populasi dunia terjun bebas dari 8 miliar jiwa menjadi hanya 100 juta orang pada tahun 2300 atau paling lambat 2380.

“Dari 8 miliar menjadi hanya 100 juta.”

“Seluruh dunia akan berubah total.”

“Seperti yang saya bahas dalam buku saya, saya rasa banyak orang tidak menyadari apa yang akan terjadi.”

Kota-kota besar seperti New York, London, Tokyo mungkin tak lebih dari reruntuhan sejarah di masa depan.

Hidup yang dulu penuh warna, kini hanya menyisakan debu dan keheningan.

Baca juga: Profil dan Harta Maman Abdurrahman, Menteri UMKM yang Istrinya Diduga Minta Fasilitas Tur Eropa

“Kota-kota besar modern akan ditinggalkan jika populasi dunia hanya tersisa 100 juta orang, jumlah yang sedikit lebih besar dari penduduk Inggris saat ini.”

“Itu bukan sekadar opini pribadi. Saya punya semua data dalam buku ini.”

Baca juga: Laga Sepak Bola Robot AI Pertama di China: Jatuh, Cedera, hingga Ditandu Medis, Mainnya Serius

AI berkembang dengan kecepatan yang mencengangkan. Sejak peluncuran ChatGPT pada 2022, teknologi ini telah menjadi senjata utama dalam dunia bisnis dan komunikasi.

Namun, di balik efisiensinya, tersembunyi ancaman yang mendalam terhadap stabilitas sosial dan psikologis manusia.

Bahkan Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, pernah menyampaikan bahwa AI kini menggantikan semakin banyak posisi kerja, pernyataan yang muncul bersamaan dengan rencana pengurangan besar-besaran pegawai negeri.

Sementara itu, angka kelahiran terus merosot dan Prof. Subhash Kak menyampaikan bahwa kecenderungan ini bukan fenomena lokal, tapi global.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved