Ramalan Gelap AI yang Akan Gantikan Posisi Manusia, Dari 8 Miliar Menjadi 100 Juta, Dunia Akan Sunyi
Dari 8 miliar jiwa hari ini, dunia bisa tinggal dihuni 100 juta orang saja dalam waktu kurang dari 3 abad.
SERAMBINEWS.COM - Bukan perang, bukan pandemi, tapi kecerdasan buatan (AI) yang diprediksi jadi biang kepunahan umat manusia.
Profesor Subhash Kak membeberkan skenario mengerikan: kota-kota besar akan kosong, kelahiran menurun drastis, dan dunia berubah jadi monumen sunyi.
Dari 8 miliar jiwa hari ini, dunia bisa tinggal dihuni 100 juta orang saja dalam waktu kurang dari 3 abad.
Apakah ini masa depan distopia yang tak bisa dihindari? Simak ramalan kelam dan data mengejutkan dari pakar AI ini.
Bayangan masa depan yang nyaris distopia kini mencuat dari peringatan seorang ahli terkemuka: populasi manusia bisa menyusut drastis, meninggalkan hanya sekitar 100 juta jiwa di Bumi pada tahun 2300.
Di balik proyeksi ini bukanlah perang nuklir atau pandemi global, melainkan kecerdasan buatan (AI) yang perlahan menggerus esensi hidup manusia: pekerjaan, tempat tinggal, dan harapan.
Profesor ilmu komputer berdarah Amerika-India, Subhash Kak, menyampaikan kepada The Sun bahwa ketika AI mengambil alih hampir semua lini pekerjaan, biaya hidup melonjak dan masa depan menjadi tak pasti, keinginan untuk memiliki anak pun akan menguap.
Kondisi ini, menurutnya, dapat menyulut eksodus besar-besaran dari kota-kota besar dunia yang dahulu menjadi simbol kemajuan peradaban.
Kini, mereka berpotensi berubah menjadi monumen sunyi, bangunan-bangunan tinggi yang tak lagi berpenghuni, membisu dalam kehampaan sejarah.
“Keadaannya akan sangat buruk,” ujar Subhash Kak.
Ia memprediksi bahwa jumlah manusia di bumi akan menyusut hingga setara dengan populasi Inggris saat ini, sekitar 70 juta jiwa. Bukan sekadar penurunan, tapi penguapan besar-besaran terhadap eksistensi umat manusia.
Baca juga: BSU Juli 2025 Sudah Mulai Dicairkan, Ini Cara dan Syarat Cairkan BSU di Pospay dan Kantor Pos
Sebagai penulis buku Age of Artificial Intelligence dan pengajar di Oklahoma State University, Kak memperingatkan:
“Komputer atau robot tidak akan pernah memiliki kesadaran.
Tapi mereka akan mampu melakukan hampir semua hal yang kita lakukan, karena sebagian besar aktivitas manusia bisa digantikan oleh mereka.”
Bukan hanya pekerjaan kasar yang digantikan. AI akan merebut ruang-ruang yang dulu eksklusif bagi manusia, termasuk wilayah yang selama ini dianggap kompleks dan sensitif seperti pengambilan keputusan dalam birokrasi.
41 Pejabat Dilantik, Bupati Aceh Selatan: ASN Harus Melayani, Bukan Dilayani |
![]() |
---|
Jelang Kick Off, Persiraja Banda Aceh Masih Buru Pemain untuk 2 Posisi Ini |
![]() |
---|
Gunakan Jas Hitam Mantan, Mantan Bupati Aceh Timur Rocky Penuhi Panggilan Kejari |
![]() |
---|
India Nyatakan Perang Dagang dengan AS usai Trump Berlakukan Tarif 50 Persen |
![]() |
---|
Butuh Modal Usaha? Baitul Mal Banda Aceh Buka Pendaftaran Bantuan Modal Usaha, Baca Syaratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.