Berita Kutaraja

Bikin Ibu-ibu Parno, Mitos dan Hoaks Seputar 1.000 Hari Pertama Kehidupan Banyak Beredar di Aceh

Di antara mitos tersebut adalah kalau ibu hamil pakai jilbab tidak boleh lilitkan di leher, nanti anaknya terlilit tali pusar.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Saifullah
FOTO ILHAM/SERAMBI FM
TALKSHOW 1.000 HPK - Lima narasumber (Meri Devianti, Sri Wahyuni, Hendra Lesmana, Hanum Vine Meilliza, dan Yennizar), hadir dalam talkshow bersama Unicef dan Flower Aceh, dengan tema "Mitos dan Hoaks 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)", di Radio Serambi FM 90.2, Sabtu (5/7/2025) sore. Talkshow ini dipandu Yarmen Dinamika, Wartawan Serambi Indonesia. 

"Lakukan pemeriksaan kesehatan calon pengantin, persiapkan mental mereka sebagai calon ayah dan ibu," terang dia. 

"Pengantin wanita jangan lupa minum tablet tambah darah, dan lawan mitos yang merugikan pola asuh anak agar anak tumbuh kembang optimal," ujarnya. 

Yennizar maupun Hendra sepakat bahwa upaya menghapus mitos dan hoaks seputar 1.000 HPK harus dilakukan secara terencana, simultan, dan tepat sasaran. 

Karena mitos umumnya diwariskan oleh nenek kepada ibu bayi, misalnya kalau bayi nangis karena dianggap lapar kasih saja langsung pisang wak, maka para nenek pun perlu diedukasi bahwa yang namanya mitos itu tidak didukung fakta ilmiah.

Atas dasar itu pula, Flower Aceh punya program yang akan dijalankan, yakni mengedukasi kelompok nenek dan kakek di Aceh agar tidak lagi mewariskan mitos dan hoaks kepada anaknya yang dapat menghambat proses tumbuh kembang cucunya.

Kaum bapak pun, kata Hendra, harus menjadi ayah siaga yang dalam masa kehamilan istrinya, paling tidak bisa empat kali mendampingi istrinya periksa kehamilan ke posyandu.

Selain itu, gizi dan protein istri harus dijaga dan dilengkapi oleh suaminya karena yang membutuhkan nutrisi saat istri hamil tidak lagi seorang saja, tapi ada janinnya yang juga butuh asupan.

Intinya, kata Yarmen di pengujung talkshow, lawan mitos dan hoaks seputar 1.000 HPK dan persiapkan sebaik-baiknya "bijeh Aceh mulia" menghadapi masa depan gemilang, sehat, dan produktif di era Indonesia Emas.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved