Berita Nasional

Tarian Ramphak Geulumbang dari Nanggroe Aceh Darussalam Menangkan Kompetisi Dancing di Italia

Gelar yang disabet oleh tarian Ramphak Geulumbang pun tak tanggung-tanggung, yakni Grand Prize of Folk Dance. 

|
Editor: mufti
TRIBUNNEWS.COM/HO
PRESTASI INTERNASIONAL - Para siswi SMP dan SMA Al Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan berjaya di kancah internasional dengan meraih dua penghargaan tertinggi pada ajang International Contest Festival “Dancing Italy” yang digelar di Rimini, Italia 2025. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Seni tari dari Aceh kembali mengukir prestasi membanggakan di kancah internasional. Diwakili oleh SMP dan SMA Al Izhar Pondok Labu, Jakarta, tarian Ramphak Geulumbang memenangkan kompetisi dancing di Italia, yakni pada ajang kontes koreografi internasional “DANCING ITALY” yang diselenggarakan oleh pemimpin gerakan festival di Eropa-Fiestalonia Milenio. Kontes tari ini diselenggarakan berkat besarnya minat peserta dari seluruh dunia.

Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi para penari dan koreografer dari berbagai negara untuk memamerkan karya seni mereka di kompetisi bergengsi di Eropa dengan merek terkenal Fiestalonia.

Gelar yang disabet oleh tarian Ramphak Geulumbang pun tak tanggung-tanggung, yakni Grand Prize of Folk Dance

Selain melalui tarian Ramphak Geulumbang dari Aceh, anak-anak Al Izhar Pondok Labu ini juga sukses menyabet penghargaan 1st Prize Place of Folk Dance untuk tarian Colours of Indonesia. 

Dikutip dari Tribunnews.com, Senin (7/7/2025), dalam kompetisi bergengsi ini, Al Izhar Pondok Labu bersaing dengan 20 grup dari 17 negara Eropa dan Asia, serta mengalahkan lebih dari 200 peserta internasional.

Rombongan misi budaya ini terdiri dari 45 orang, termasuk 26 penari, 9 pemusik, 4 pelatih, dan 6 orang official. Mereka tampil sebagai duta budaya Indonesia dalam program kolaborasi antara Al Izhar Pondok Labu, Gema Citra Nusantara dan Kiny Cultura Indonesia, sebuah yayasan yang berfokus pada pendidikan dan pelestarian budaya, serta anggota resmi CID UNESCO (Conseil International de la Danse).

Untuk diketahui, tarian Ramphak Geulumbang, kadang juga disebut Ramphak Aceh, merupakan gabungan dari 3 tarian, yaitu Tari Laweut, Tari Ratoh Jaroe, dan Tarek Pukat. 

Ketiga tarian ini umumnya menggambarkan keberagaman, kebersamaan, juga pesan-pesan moral untuk memuji Allah SWT dan Rasul-Nya yang disampaikan melalui tarian juga lirik lagu, serta harmonisasi dari gerak badan, kecepatan tangan dan keindahan koreografi yang diiringi dengan indahnya permainan alat musik Rapai dan Serunai Kale.

Terima sertifikat dari CID UNESCO

Sebelum berangkat ke Italia, para peserta menampilkan pertunjukan “Gelar Pamit” di Kementerian Kebudayaan. Acara tersebut dihadiri oleh Undri, S.S., M.Si., Direktur Promosi Kebudayaan dan Puspla Dirdjaja, SH, MH, Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta,serta para orang tua murid. Pada kesempatan itu, para siswa juga menerima sertifikat dari CID UNESCO atas dedikasi mereka dalam menjalani pelatihan selama 150 jam, sebagai bentuk pengakuan internasional yang berlaku di 150 negara.

Pihak Al Izhar Pondok Labu mengapresiasi sepenuhnya semangat dan kerja keras siswa-siswinya. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dapat bersinergi dengan pelestarian budaya.sekolah ini menjadikan program misi budaya sebagai agenda tahunan untuk membentuk generasi pelajar yang berprestasi global namun berakar kuat pada budaya bangsa.

Memperkenalkan Indonesia dengan cara yang indah

Kiki Puspita Sari, Director of Culture and Education Kiny Cultura Indonesia berharap kemenangan Indonesia di kancah internasional ini bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya Indonesia.

"Penampilan mereka telah menjadi bentuk diplomasi budaya-- memperkenalkan Indonesia dengan cara yang indah, menginspirasi, dan berkelas.”

Ia menambahkan dengan semangat ‘Yang Muda yang Berbudaya’, kami berharap anak-anak Indonesia tumbuh sebagai generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kaya secara budaya. Karena bangsa besar adalah bangsa yang tidak melupakan akar budayanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved