Breaking News

Berita Banda Aceh

90 Persen Keluarga tak Berharap Eks Pasien Jiwa Dipulangkan Lagi ke Mereka

"Selanjutnya kita coba cari solusi lain, selain dibina di Seuramoe Sehat Jiwa. Mungkin perlu tempat kerja khusus untuk menampung meteka," ujar Hanif.

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Direktur RSJ Aceh, dr Hanif (tengah) saat rapat koordinasi dengan Wakil Bupati Gayo Lues, H Maliki SE MAP, menjelang pelepasan dari pasung tujuh warga kabupaten tersebut, di Aula Setdakab Gayo Lues, Jumat (11/7/2025) siang. 

Hanif memahami mengapa banyak keluarga di Aceh yang bersikap seperti itu. 

Pertama, pihak keluarga umumnya khawatir eks pasien jiwa itu akan kambuh (relapse) lagi setelah kembali ke kampungnya. Terutama saat putus obat.

Baca juga: RSJ Aceh Lepaskan 51 ODGJ dari Pasungan

Kedua, pasien jiwa yang kambuh lagi setelah beberapa hari atau bulan tiba di rumah asal, biasanya agresif.

Pihak keluarga khawatir dia akan  menyerang anggota keluarga atau orang lain yang dapat menyebabkan cedera, bahkan kehilangan nyawa.

Kalau eks pasien jiwa agresif dan menyerang orang setelah dikembalikan ke pihak keluarga, biasanya dipasung atau dikerangkeng kembali oleh keluarganya. 

Jadi berulang lagi kasus pasung dan itu tak menyelesaikan masalah.

Karena berbagai pertimbangan itulah, kata Hanif, RSJ tidak pernah mengharuskan, apalagi memaksa, pihak keluarga untuk menerima kembali eks pasien jiwa yang sudah dinyatakan sembuh secara klinis.

Apa solusinya?

Saat menghadapi kasus-kasus seperti ini, kata Hanif, manajemen RSJ Aceh berlapang dada saja sambil mencari beberapa solusi.

"Solusi awal kita harus perkuat dan tambah kapasitas rehab di Pusat Rehabilitasi Terpadu Seuramoe Sehat Jiwa di Kuta Malaka, Aceh Besar," ungkap Hanif.

Seuramoe Sehat Jiwa ini berfungsi sebagai tempat transit bagi pasien yang sudah sembuh secara klinis sebelum dikembalikan ke pihak keluarganya. 

Di tempat ini mereka dilatih bercocok tanam serta beternak kambing dan ikan air tawar. 

Hasil dari penjualan sayur yang mereka tanam, maupun telur, atau ayam dan itik yang mereka pelihara, uangnya akan dimasukkan ke rekening mereka oleh pengurus koperasi. 

Baca juga: Mengamuk Tengah Malam, 2 ODGJ Digelandang ke RSJ Aceh

Dengan cara inilah para mantan pasien jiwa yang kini dipanggil "Polem" itu dibuat punya kesibukan harian dan selalu  produktif. Mereka juga sudah punya modal jika nantinya harus kembali ke kampung halamannya.

"Selanjutnya kita coba cari solusi lain, selain dibina di Seuramoe Sehat Jiwa. Mungkin perlu tempat kerja khusus untuk menampung meteka," ujar Hanif.

Di Seuramoe Sehat Jiwa Kuta Malaka  saat ini terdapat 15 polem pria.

Lalu, apakah seluruhnya termasuk yang ditolak oleh keluarganya jika dikembalikan?

"Ya, rata-rata keluarga mereka minta diperlama saja mereka direhab. Keluarganya juga minta kita carikan kerja untuk mereka, supaya mereka punya kegiatan. Apa pun boleh," ungkap Hanif. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved