Laptop Chromebook di Aceh
Laptop Chromebook di Sekolah Aceh Barat Dinilai Kurang Maksimal, Begini Pengakuan Para Guru
Meski disambut positif, pemanfaatan perangkat ini dinilai masih punya keterbatasan, untuk pembuatan penyusunan laporan atau...
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Sejumlah sekolah di Aceh Barat, mulai dari tingkat SD hingga SMP, menerima bantuan laptop Chromebook dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud RI).
Meski disambut positif, pemanfaatan perangkat ini dinilai masih punya keterbatasan, untuk pembuatan penyusunan laporan atau pembuatan administrasi guru. Di SMP Darul Aitami, Kecamatan Meureubo, misalnya, Chromebook hanya digunakan saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Kepala SMP Darul Aitami, Kecamatan Meureubo, Agussalim Nazar menyebut kepada Serambinews.com, Kamis (17/7/2025) mengatakan, bahwa perangkat tersebut tidak dilengkapi aplikasi seperti Word dan Excel yang biasa digunakan guru dalam menyusun laporan.
Dikatakannya, SMP Darul Aitami meneri 10 unit laptop Chromebook, dan semuanya masih bagus untuk dimanfaatkan di sekolah tersebut.
Ia mengungkapkan, bahwa saat Laptop tersebut di buka langsung muncul menu id belajar, melalui id tersebut baru bisa masuk atau menggunakan laptop tersebut, kalua tidak masuk melalui id seperti penggunaan password itu, maka tidak bisa masuk atau tidak bisa digunakan sama sekali.
"Laptop ini tidak ada Word dan Excel, sehingga punya keterbatasan. Lebih cocok untuk keperluan online seperti UNBK mencari data-data yang diperlukan di internet," ujarnya.
Keterbatasan serupa juga dirasakan di tingkat di SDN 2 Meulaboh, Kecamatan Johan Pahlawan, dimana sekolah tersebut menerima bantuan laptop Chromebook sebanyak 15 unit.
Salah satu Guru SD Negeri 2 Meulaboh, Evi Zulhelmi menjelaskan bahwa sekolahnya yang menerima 15 unit Chromebook digunakan oleh siswa yang tidak memiliki ponsel saat mengikuti UNBK atau belajar yang memerlukan penggunaan internet.
"Semua laptopnya masih bagus, hanya satu unit saja yang rusak keyboard-nya," kata Evi.
Meski begitu, Evi menyampaikan bahwa keberadaan Chromebook cukup membantu, terutama bagi siswa yang kesulitan mengakses perangkat elektronik pribadi di rumah. Namun, untuk keperluan lain seperti tugas harian guru, Chromebook dianggap belum sepenuhnya ideal.
Meski dengan segala keterbatasannya, para guru tetap memaksimalkan pemanfaatan perangkat ini, khususnya untuk mendukung ujian daring dan pembelajaran berbasis digital.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat, Dr Husensah menyebutkan, bahwa di daerah sejumlah sekolah telah menerima bantuan laptop Chromebook dari Kemendikbud RI, untuk Tingkat SD dan SMP.
Dikatakannya, sejumlah sekolah yang menerima bantuan tersebut diantaranya, SDN 2, SDN 2, SDN 7 dan SDN 8. Sedangkan untuk Tingkat SMP diantaranya, SMP 1 Panton Reu dan SMP Darul Aitami Kecamatan Meureubo.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.