Kajian Islam

Ini Shalat Wajib yang Ada Sunnah Qabliyah dan Ba'diyah, Simak Waktu Pelaksanaan dan Tata Caranya

jumlah rakaat shalat rawatib keseluruhannya ada 22 rakaat. 22 rakaat shalat rawatib ini terbagi ke dalam lima waktu shalat fadhu.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
Generate by AI
ILUSTRASI SHALAT RAWATIB - Berikut daftar shalat fardhu atau shalat wajib yang memiliki sunnah qabliyah dan ba'diyah. Simak juga waktu pelaksanaan dan tata caranya. 

SERAMBINEWS.COM - Shalat sunnah rawatib menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Ibadah ini disebut sebagai pengiring shalat wajib karena dilaksanakan sebelum (qabliyah) dan sesudah (ba’diyah) shalat fardhu lima waktu. 

Tak hanya menambah pahala, shalat rawatib juga memiliki keutamaan luar biasa, yaitu dijanjikan rumah di surga bagi yang rutin menunaikannya setiap hari.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim, bahwa siapa pun yang mengerjakan 12 rakaat shalat sunnah rawatib setiap hari, maka Allah SWT akan membangunkan rumah untuknya di surga.

Berikut Bunyi hadistnya.

‏ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ ‏

Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT salat 12 rakaat (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah salat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga." (HR Muslim).

Tak heran jika banyak ulama menganjurkan umat muslim untuk tidak meninggalkan ibadah ini, meskipun hukumnya sunnah.

Lalu, kapan saja waktu pelaksanaan shalat sunnah rawatib, dan pada shalat fardhu apa saja ia disunnahkan?

Simak penjelasan lengkap mengenai jumlah rakaat, waktu pelaksanaan, serta tata caranya dalam artikel berikut.

Baca juga: Ingin Dapat Petunjuk Shalat Istikharah Lewat Mimpi? Ini yang Dianjurkan UAS Dilakukan Sebelum Tidur

Jumlah rakaat shalat sunnah rawatib

Dikutip dari Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs. Moh.Rifa'i (2015), jumlah rakaat shalat rawatib keseluruhannya ada 22 rakaat.

22 rakaat shalat rawatib ini terbagi ke dalam lima waktu shalat fadhu.

Namun diantara 22 rakaat tersebut, ada beberapa waktu dari shalat sunnah rawatib yang hukumnya sunnah mu'akkad (sunnah yang sangat dikukuhkan atau kuat).

Sementara sebagiannya lagi hukumnya ghairu mu'akkad atau tidak terlalu dikuatkan.

Berikut rincian total 22 rakaat shalat sunnah rawatib (termasuk rawatib mu'akkad dan ghairu mu'akkad) yaitu:

  • 2 rakaat sebelum shalat subuh (sesudah shalat subuh tidak ada sunnah qabliah)
  • 2 atau 4 rakaat sebelum shalat dzuhur
  • 2 atau 4 rakaat sesudah shalat dzuhur
  • 2 atau 4 rakaat sebelum ashar (sesudah shalat ashar tidak ada sunnah badiyah)
  • 2 rakaat sebelum shalat maghrib
  • 2 rakaat sesudah shalat maghrib
  • 2 rakaat sebelum shalat isya
  • 2 rakaat sesudah shalat isya.

Baca juga: Tidak Sujud Sahwi Ketika Lupa Rakaat Shalat, Apakah Shalatnya Jadi Batal? Ini Hukumnya Menurut UAS

Shalat sunnah rawatib mua'akad

Adapun jumlah rakaat shalat rawatib mu'akkad ini totalnya ada 12 rakaat.

Berikut waktu pengerjaan dan jumlah rakaat shalat sunnah rawatib mua'akad.

  • 2 rakaat sebelum shalat subuh
  • 2 atau 4 rakaat sebelum shalat dzuhur
  • 2 rakaat sesudah shalat dzuhur
  • 2 rakaat sesudah shalat maghrib
  • 2 rakaat sebelum shalat isya.

Keduabelas rakaat shalat sunnah rawatib tersebut hukumnya sangat dianjurkan, atau disebut juga dengan shalat sunnah rawatib mu'akkad.

Penjelasan soal jumlah rakaat shalat rawatib mu'akkad ini juga dijelaskan dalam hadist berikut.

"Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa shalat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat sebelum shalat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah salat isya’ di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum salat subuh.” (HR. Al-Bukhari no. 937, 1165, 1173, 1180 dan Muslim no. 729)

Terkait jumlah rakaat sebelum zuhur, ada riwayat dari Aisyah bahwa jumlahnya 4 rakaat.

"Nabi saw tidak pernah meninggalkan 4 rakaat sebelum salat zuhur dan 2 rakaat sebelum salat subuh.” (H.R. al-Bukhari)

Dalam riwayat lain, dari Ummi Habibah, ia mendengar Nabi bersabda:

"Barangsiapa yang salat (sunah rawatib) 12 rakaat dalam sehari semalam, niscaya dibuatkan bagi mereka sebuah rumah di surga.” (H.R. Muslim).

Shalat sunnah rawatib ghairu mu'akkad

Sementara itu, yang termasuk shalat sunnah rawatib ghairu mu'akkad, yaitu tambahan selain dari shalat rawatib mu'akkad yang disebutkan di atas, yaitu:

  • 2 rakaat setelah shalat dzuhur
  • 4 rakaat sebelum shalat ashar
  • 2 rakaat sebelum shalat magrib
  • 2 rakaat sebelum shalat isya.

Baca juga: Bolehkah Shalat Isya Dikerjakan Larut Malam Hingga Mendekati Waktu Tahajud? Ini Kata Buya Yahya

Niat shalat sunnah rawatib

Bacaan niat shalat sunnah rawatib pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan bacaan shalat fardu.

Hanya saja, pada niat shalat rawatib, ada penambahan "qabliyatan" (jika dikerjakan sebelum shalat fardhu) atau "ba’diyatan" (jika dikerjakan sesudah shalat fardhu).

Berikut daftar bacaan niat salat sunah rawatib dua rakaat berdasarkan salat fardu yang diiringinya.

1. Niat Salat Rawatib Sebelum Salat Subuh (Qabliah Subuh)

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatash Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

2. Niat Salat Rawatib Sebelum Duhur (Qabliah Dzuhur)

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum zuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

3. Niat Salat Rawatib Sesudah Dzuhur (Ba'diyah Dzuhur)

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah zuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

4. Niat Salat Rawatib Sesudah Magrib (Ba'diyah Magrib)

اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah magrib 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."

5. Niat Salat Rawatib Sesudah Isya (Ba'diyah Isya)

اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholi Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala."

Niat diatas merupakan niat shalat rawatib mu'akkad.

Untuk shalat sunnah rawatib lainnya, niatnya hampir sama.

Hanya tinggal menambahkan "qobliyatan" atau "ba’diyatan" dan mengganti shalat fardhu yang diiringi.

Baca juga: Ngantuk Hingga Tertidur Sekejap Ketika Shalat, Apa Bisa Batalkan Shalat? Begini Penjelasan UAS

Tata cara shalat sunnah rawatib

Seperti halnya niat, tata cara shalat sunnah rawatib juga tidak jauh berbeda dengan shalat biasanya.

Namun khusus untuk pengerjaan shalat sunnah rawatib 4 rakaat, sebagaimana dijelaskan dalam Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, dianjurkan untuk dikerjakan terpisah dengan 2 salam (tiap 2 rakaat satu salam).

Dianjurkan pula bergeser dari posisi atau tempat shalat fardhu yang baru dikerjakan.

Selain itu, shalat sunnah rawatib dalam pengerjaannya tidak dilakukan secara berjamaah, melainkan sendiri-sendiri.

Tidak juga dengan adzan dan iqamah, serta bacaannya tidak dinyaringkan.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved