Human Story from Gaza
Kelaparan Membunuh Keponakanku, Aku tak Bisa Apa pun untuk Menyelamatkan Mereka
Lalu genosida dimulai. Pengeboman tanpa henti, pengungsian terus-menerus, kelaparan.
Malnutrisi memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak dan mengakibatkan peningkatan kerentanan terhadap penyakit, kesulitan belajar, gangguan kognitif, dan masalah psikologis.
Dengan membuat anak-anak Palestina kelaparan, merampas pendidikan dan perawatan kesehatan mereka, penjajah bertujuan untuk mencapai satu tujuan: menciptakan generasi yang rapuh, lemah pikiran dan fisik, tidak mampu berpikir, dan tanpa cakrawala selain mencari makanan, minuman, dan tempat tinggal. Ini berarti generasi yang tidak mampu mempertahankan hak atas tanahnya dan melawan penjajah. Generasi yang tidak memahami perjuangan eksistensial rakyatnya.
Rencana perangnya jelas, dan tujuannya telah dinyatakan secara terbuka oleh para pejabat Israel. Pertanyaannya sekarang adalah, akankah dunia membiarkan Israel menghancurkan anak-anak Gaza?
*) Artikel ini ditulis Alaa Arafat, lulusan Fakultas Pendidikan di Universitas Islam Gaza. Sebelum perang, Alaa mengajar bahasa Inggris kepada siswa-siswa Palestina dari kelas satu hingga kelas dua belas. Alaa senang bekerja dengan para siswa untuk membantu mereka mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka serta mendorong generasi penulis dan pemikir Palestina berikutnya.
Telah dialihbahasakan ke dalam Bahasa Indonesia dengan sumber aslinya dari Al Jazeera berjudul 'Starvation is killing my nieces and I cannot do anything to save them.'
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.