Sejarah Aceh
Sejarah Aceh Hari Ini: 26 Tahun Pembantaian Tgk Bantaqiah di Beutong Ateuh: Luka yang Tak Sembuh
Pembantaian terhadap ulama karismatik Tgk Bantaqiah dan puluhan santrinya oleh aparat, meninggalkan jejak luka yang pernah sembuh.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
Oleh karena itu, Koalisi Masyarakat Sipil pada 2024 mendesak pemerintah Indonesia untuk memberikan pemulihan kepada korban dan keluarga korban dari peristiwa pembantaian Teungku Bantaqiah.
Tgk Bantaqiah Jadi Kenangan Paling Memorable Andika Perkasa
Tgk Bantaqiah tak berdaya dihabisi aparat, jadi kenangan paling memorable eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.
Hal itu diceritakannya saat mengenang penugasan masa konflik di Aceh, Andika kebetulan pernah ditugaskan mendatangi langsung tempat Tgk Bantaqiah bersama santrinya.
Waktu itu, Andika bersama tim berjumlah sembilan orang datang ke tempat Tgk Bantaqiah sebagai bagian operasi.
Sebab Tgk Bantaqiah dicurigai melindungi sekaligus membantu menyimpan alat logistik persenjataan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Sebagai anggota yang pernah beroperasi di Aceh dan ditugaskan langsung ke tempat Tgk Bantaqiah, informasi yang didapatnya sangat bertentangan dengan kenyataan yang ada.
Eks Panglima TNI itu menyebutkan, pembantaian Tgk Bantaqiah merupakan kenangan paling memorable sewaktu beroperasi di Aceh.
"Timtim kita tiga kali, tapi menurut saya yang paling memorable ya yang di Aceh ini," ungkap Andika dikutip dari YouTube CNN Indonesia, Selasa (11/7/2023).
Bertugas selama 1 tahun 3 bulan di Aceh, ia bercerita waktu itu yang dinyatakan sebagai daerah operasi hanya Aceh Timur, Aceh Utara dan Pidie.
"Jadi, Aceh Besar saja nggak, Banda Aceh itu nggak, apalagi Aceh Barat, Aceh Tengah, itu nggak mas," ungkap Andika.
Meski demikian, dirinya sempat bertanya-tanya kenapa ditugaskan beroperasi di Aceh Barat (kini Nagan Raya), tempat Tgk Bantaqiah dan para santrinya berada.
"Intelijen saya mengatakan, kok mereka ada di luar daerah operasi, tapi intelijen informasi yang saya dapat kok menunjukkan atau mengantar saya ke daerah yang bukan daerah operasi," ungkap Andika membatin kala itu.
Meski demikian, eks Panglima TNI memutuskan untuk tetap pergi karena perintah operasi.
Waktu itu Andika pergi hanya satu tim yang terdiri dari sembilan orang ke Aceh Barat yang waktu bukan daerah operasi.
Setelah berjalan ke arah gunung dan jalan setapak selama dua hari, tim tersebut kemudian sampai ke sebuah perkampungan di tengah hutan yang berdekatan dengan sungai.
sejarah Aceh
pembantaian Tgk Bantaqiah
Teungku Bantaqiah
Beutong Ateuh
peristiwa HAM di Aceh
GAM
pembantaian ulama di Aceh
sejarah Teungku Bantaqiah
Nagan Raya
Kerajaan Aceh Punya Dua Istana, Begini Kisah Sultan Mengungsi dari Kraton ke Keumala Dalam |
![]() |
---|
Tim Mapesa Temukan Makam Syah Bandar Abad Ke-17 di Aceh Besar, Mizuar Sebut Ini Penemuan Penting |
![]() |
---|
Nisan Tokoh Muslim Era Lamuri di Laweung Digulingkan ke Jurang, Prajurit TNI dan Warga Bereaksi |
![]() |
---|
Hari Ini 15 Tahun Kepergian Hasan Tiro, Deklarator GAM di Gunung Halimon, Ini 10 Fakta dari Sosoknya |
![]() |
---|
Kenali Sultan Ma’ruf Syah, Pahlawan dari Pidie, Aceh yang Melawan Penjajahan Portugis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.