15 Orang Terluka dalam Bentrokan Berdarah di Ceramah Habib Rizieq Shihab, 4 Korban Polisi

Akibat kejadian tersebut, 15 orang dikabarkan mengalami luka-luka akibat terkena senjata tajam.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN JATENG/INDRA DWI PURNOMO
KORBAN DIRAWAT - Petugas medis RSI Siaga Medika mengecek kondisi korban bentrokan antara FPI dan PWI LS saat ceramah Habib Rizieq di Kabupaten Pemalang, Kamis (24/7/2025). Korban yang dirawat di RSU Siaga Medika berinisial S dari Kabupaten Wonosobo. 

Berdasarkan rekaman video yang Tribunjateng.com terima, bentrokan PWI LS dan FPI terjadi cukup sengit.

Sekira ratusan anggota PWI LS yang identik berkaus hitam berkumpul di dekat lokasi pengajian Rizieq Shihab sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan pengawalan kepolisian.

Dalam rekaman video yang berbeda, tampak anggota FPI yang identik berpakaian serba putih meneriakkan takbir berulang kali.

Perekam terdengar meneriakkan kata maju berulang kali.

Kedua kelompok ini tampak menggunakan senjata tajam maupun bambu serta kayu ketika terjadi keributan.

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Pimpin Reuni Akbar 212 di Monas: Palestina Merdeka, Israel Teroris

 

675 Personel Polisi Tak Mampu Bendung Bentrokan

Polisi mengklaim telah menerjunkan sebanyak 675 personel gabungan untuk mengamankan massa dari dua kelompok yang menolak dan mendukung kehadiran Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Rabu (23/7/2025) malam.


Kelompok yang menolak kehadiran Rizieq Shihab yakni dari organisasi masyarakat (ormas) Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS) sedangkan kelompok yang mendukung dari eks anggota  Front Pembela Islam (FPI). 

Namun, ratusan aparat keamanan tersebut tidak mampu mengendalikannya massa sehingga terjadi bentrok yang memakan belasan korban luka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut, telah mengantisipasi kegiatan tersebut dengan menerjunkan 675 personel gabungan dari kepolisian maupun aparat keamanan lain sejak Rabu (23/7/2025) malam atau sebelum acara pengajian dimulai hingga Kamis (24/7/2025) dini hari.


"Upaya pengamanan sudah ada, pemerintah daerah sudah melakukan rapat sebelumnya untuk antisipasi kegiatan itu," terangnya.

Hasil rapat juga memutuskan untuk menerjunkan ratusan personel untuk berjaga.

Namun, Artanto melanjutkan massa dari dua kelompok ormas tetap melakukan bentrok.

Anggota di lapangan sudah berupaya menenangkan massa tetapi tak terkendali.


"Kegiatan malam, tingkat kerawanan tinggi sehingga terjadi permasalahan tersebut," imbuh Artanto.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved